Penyaluran air bersih terkendala infrastruktur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Tantangan penyaluran air bersih di tahun mendatang kian besar. Ketua umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Erlan Hidayat mengatakan, pemerintah punya target di 2019 seluruh Indonesia harus punya akses aman atas air minum. Itu artinya kurang dari dua tahun lagi.

Untuk mencapai program 100% akses aman air minum tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp 253,8 triliun. Sebagian besar dana,47% bakal dibebankan pada pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sedangkan pemerintah pusat sebesar 20%.

"Ini tantangan semua pihak, Jakarta saja saat ini masih kekurangan air," terang Erlan yang juga menjabat sebagai Direktur Umum PAM Jaya,saat Konferensi Pers Musyawarah Antar Perusahaan Air Minum Nasional (Mapamnas) XIII, Jumat (8/12).


Ia membeberkan beberapa daerah Jakarta khususnya area pinggiran dengan Kabupaten Tangerang masih banyak yang belum terpasang pipa air. "Di Jakarta itu masih kurang 3.500 liter per detik. Artinya ada sekitar 300.000 meter kubik per hari yang belum terpenuhi," ucap Erlan. Oleh karena itu, PAM Jaya mengusahakan pengembangan beberapa Water Treatment PAM dan jalur pipa yang baru.

Menurutnya, saat ini pipa air PAM di Jakarta sudah berhasil dibangun di 73% wilayah ibukota. Hanya saja masih 60% yang baru teraliri air. Untuk memuluskan pembangunan jaringan pipa air baru, PAM Jaya bekerja sama dengan swasta.

Sebab selama 20 tahun terakhir, PAM Jaya memang tidak pernah beinvestasi lagi. Kerja sama dengan mitra swasta menggunakan konsep Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan pipa air yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini