Penyaluran Bantuan Beras 10 Kg Tersendat, Bulog Ungkap Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran bantuan beras 10 kg belum tersalurkan sepenuhnya kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Hal ini terjadi karena verifikasi data KPM belum 100% rampung.

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut verifikasi data penerima bansos hingga saat ini masih terus berlangsung. Mengingat, untuk bansos beras ini pemerintah menambah kuota penerimanya dari semula 21,3 juta KPM.

“Jadi memang gitu setiap awal tahun selalu ada proses verifikasi dengan Pemda. Kan itu untuk bisa mendapatkan updating tentang situasi keluarga yang paling membutuhkan,” tutur Bayu kepada awak media, Senin (29/1).


Baca Juga: Sri Mulyani Otak Atik Anggaran untuk Bansos Tambahan

Ia menambahkan, data yang baru terkumpul saat ini masih sekitar 50% an dari Kabupaten/Kota yang telah terverifikasi.

“Jadi masih membutuhkan, tapi progresnya berjalan cepat, mudah-mudahan minggu ini, paling lambat minggu depan itu sudah bisa,” terangnya.

Menurut Bayu, lambatnya data yang terverifikasi 100% ini karena pada awal tahun bansos beras ini langsung gencar dilakukan. Jika mengacu pada tahun lalu, bansos pangan baru disalurkan sekitar Maret atau April 2023, sehingga mempunyai waktu yang cukup untuk proses verifikasi data penerima

“Tapi sekarang dari Januari jadi pas mau melakukan verifikasi, kita juga harus langsung menyalurkan. Jadi itu saja (kendalanya),” jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Lanjutkan Bansos Beras 10 Kg hingga Juni 2024 kepada 22 Juta Penerima

Sebagai informasi, bantuan beras 10 kg pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Maret 2023 lalu. Bansos ini diberikan sebagai salah satu upaya menekan laju kenaikan harga beras yang terus melonjak sejak Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi