KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergantian program beras sejahtera (rastra) menjadi bantuan pangan non tunai (BPNT) membuat Perum Bulog kesulitan menyalurkan beras. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, bila kondisi ini terus berlanjut, maka Bulog berpotensi merugi. "Beras itu dibeli Bulog dengan uang pinjam. Ada bunga. Berarti kan Bulog akan rugi. Pasti Bulog akan gulung tikar karena kita tidak akan bisa mengembalikan uang pinjaman dengan bunga," ujar pria yang kerap dipanggil Buwas ini, Selasa (2/7). Budi mengatakan, hingga saat ini Bulog memang belum membukukan kerugian karena selama ini masih ada pemasukan dari program rastra. Tetapi dia mengatakan, Bulog akan merugi bila hal ini tak segera ditangani.
Karena itu, Budi pun meminta pemerintah memberi kepastian penyaluran beras bagi Bulog. Ini melihat pemasok beras untuk program BPNT berasal dari pasar bebas. Lebih lanjut, ia mengatakan, bila penyaluran beras tak jelas, kerugian yang ditimbulkan bukan hanya dari sisi keuangan. Beras yang disimpan di gudang Bulog pun akan menurun kualitastasnya dan serapan beras petani akan tersendat.