KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tumbuh solid pada kuartal III. Segmen ini menjadi penopang utama pertumbuhan kredit perbankan sebesar 2,21% secara year on year (YoY) hingga September 2021. Sejumlah bank mencatatkan pertumbuhan gemilang. Penyaluran kredit baru telah tumbuh signifikan. Namun, adanya run off (pembayaran dan pelunasan) membuat oustanding KPR belum bisa tumbuh dua digit. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya mencatatkan KPR subsidi tumbuh 11,7% year on year (yoy) menjadi Rp129,98 triliun pada September 2021. KPR Non-Subsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11% yoy.
Hirwandi Gafar Direktur Konsumer dan Komersial BTN mengatakan, pertumbuhan KPR subsidi BTN terus meningkat dari bulan ke bulan. KPR non subsidi juga terus mengalami perbaikan. Baca Juga: BTN kucurkan kredit korporasi Rp 2 triliun ke Bumi Serpong Damai (BSDE) "Pertumbuhan KPR ini tidak lepas dari kebijakan-kebijakan pemerintah dan BI. Perpanjangan relaksasi LTV juga akan mendorong pertumbuhan KPR semakin baik tahun depan," kata Hirwadi, Kamis (21/10). Untuk mendorong pertumbuhan KPR non subsidi tersebut, BTN melakukan strategis kolaborasi dengan developer. Pertama, perseroan masuk ke pembiayaan konstruksi proyek-proyeknya. Ketika pembangunan selesai, selanjutnya BTN masuk pada pembiayaan KPR-nya. Selain itu, BTN juga mendorong permintaan KPR lewat kerjasama dengan TNI AD, BPJS Ketenagakerjaan, dan Tapera. "Kami kami terbuka untuk terus melakukan kerjasama dengan institusi lainnya," kata Hirwandi. Hingga akhir tahun, BTN menargetkan kredit secara keseluruhan tumbuh 7% dan tahun 2022 diharapkan bisa tumbuh dua digit. KPR masih merupakan kontributor utama kredit bank ini.