JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat telah terjadi perlambatan pertumbuhan kredit perbankan. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2016 tercatat sebesar Rp 4.243,9 triliun atau hanya tumbuh 6,4%. Jumlah tersebut lebih rendah ketimbang pencapaian di bulan Agustus 2016 yang tumbuh sebesar 6,8% yoy. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk, Edy Kuntardjo mengatakan, lambatnya pertumbuhan kredit ini diakibatkan dari efek kondisi ekonomi yang belum kondusif. Hal ini tecermin pula dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terus meningkat. "Bank tetap fokus untuk menurunkan NPL dan jika tetap ingin ada pertumbuhan kredit tentu harus sangat hati-hati," kata Edy kepada KONTAN, Senin (1/11). Menurut Edy, bank yang bisa bertahan dalam kondisi saat ini adalah bank yang mampu mengendalikan laju NPL.
Penyaluran kredit Bank Ina hanya tumbuh 4%
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat telah terjadi perlambatan pertumbuhan kredit perbankan. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada akhir September 2016 tercatat sebesar Rp 4.243,9 triliun atau hanya tumbuh 6,4%. Jumlah tersebut lebih rendah ketimbang pencapaian di bulan Agustus 2016 yang tumbuh sebesar 6,8% yoy. Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk, Edy Kuntardjo mengatakan, lambatnya pertumbuhan kredit ini diakibatkan dari efek kondisi ekonomi yang belum kondusif. Hal ini tecermin pula dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang terus meningkat. "Bank tetap fokus untuk menurunkan NPL dan jika tetap ingin ada pertumbuhan kredit tentu harus sangat hati-hati," kata Edy kepada KONTAN, Senin (1/11). Menurut Edy, bank yang bisa bertahan dalam kondisi saat ini adalah bank yang mampu mengendalikan laju NPL.