JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BBTN) Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan 2013 sebesar Rp 100,46 triliun. Angka ini tumbuh 23,4% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 81,41 triliun. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan ini, masih berada di atas pertumbuhan rata-rata industri perbankan. Sementara, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan pada 2013 turun menjadi 4,05%, dibandingkan dengan NPL Gross pada 2012 yang mencapai 4,09%. Untuk NPL net 2013 turun menjadi 3,04% dibandingkan dengan NPL net perseroan pada 2012 yang mencapai 3,12%. Direktur Utama BTN Maryono menyatakan, pihaknya serius untuk memperbaiki kualitas kredit perseroan. "Kami tidak saja ingin mengejar pertumbuhan bisnis yang tinggi, namun pertumbuhan bisnis yang tinggi harus diikuti oleh perbaikan kualitas kredit. Kami optimis 2014 kinerja BTN akan jauh lebih baik," jelas Maryono di Gedung BTN, Jakarta, Senin (10/2). Maryono menambahkan, BTN saat ini serius untuk memperbaiki kualitas kredit. Portfolio kredit BTN mayoritas pada segmen perumahan. Segmen ini menjadi nilai jual Bank BTN. Lebih lanjut Maryono menjelaskan, lebih dari 86% komposisi kredit perseroan disalurkan pada segmen perumahan. Sementara sisanya sebesar 13% disalurkan pada segmen di luar perumahan. "Kami ingin agar kualitas kredit yang disalurkan BTN berada pada posisi yang aman sesuai dengan koridor yang ditetapkan oleh Bank Indonesia," ujar Maryono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penyaluran kredit BTN 2013 naik 23,4%
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (BBTN) Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan 2013 sebesar Rp 100,46 triliun. Angka ini tumbuh 23,4% dibanding tahun 2012 yang sebesar Rp 81,41 triliun. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan ini, masih berada di atas pertumbuhan rata-rata industri perbankan. Sementara, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perseroan pada 2013 turun menjadi 4,05%, dibandingkan dengan NPL Gross pada 2012 yang mencapai 4,09%. Untuk NPL net 2013 turun menjadi 3,04% dibandingkan dengan NPL net perseroan pada 2012 yang mencapai 3,12%. Direktur Utama BTN Maryono menyatakan, pihaknya serius untuk memperbaiki kualitas kredit perseroan. "Kami tidak saja ingin mengejar pertumbuhan bisnis yang tinggi, namun pertumbuhan bisnis yang tinggi harus diikuti oleh perbaikan kualitas kredit. Kami optimis 2014 kinerja BTN akan jauh lebih baik," jelas Maryono di Gedung BTN, Jakarta, Senin (10/2). Maryono menambahkan, BTN saat ini serius untuk memperbaiki kualitas kredit. Portfolio kredit BTN mayoritas pada segmen perumahan. Segmen ini menjadi nilai jual Bank BTN. Lebih lanjut Maryono menjelaskan, lebih dari 86% komposisi kredit perseroan disalurkan pada segmen perumahan. Sementara sisanya sebesar 13% disalurkan pada segmen di luar perumahan. "Kami ingin agar kualitas kredit yang disalurkan BTN berada pada posisi yang aman sesuai dengan koridor yang ditetapkan oleh Bank Indonesia," ujar Maryono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News