KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BTPN Tbk mengoptimalkan kinerja bisnis melalui layanan digital Jenius dengan meningkatkan keandalan berbagai fitur. Kini, aplikasi
digital banking ini mencatatkan jumlah
registered user 4,21 juta pengguna hingga akhir September 2022. Nilai itu tumbuh 19,94% secara tahunan alias
year on year (YoY) dari 3,51 juta pada periode yang sama tahun lalu. Adapun Dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola Jenius juga menunjukkan kenaikan sebesar 33% YoY menjadi Rp 19,4 triliun. Sedangkan total kredit yang disalurkan melalui Jenius (Flexi Cash) mencapai Rp 786,86 miliar hingga kuartal ketiga 2022. Nilai itu naik 185% YoY dari Rp 275,89 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Dengan kinerja baik dan fundamental yang sehat, kami optimis bisa menjaga pertumbuhan ini dari waktu ke waktu guna memenuhi kebutuhan finansial nasabah kami di berbagai segmen,” ungkap Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar dalam keterangan tertulis pada Selasa (1/11).
Baca Juga: J Trust Bank Berhasil Mencetak Kinerja Positif Hingga kuartal III 2022. Adapun himpunan DPK Bank BTPN secara keseluruhan meningkat sebesar 1% yoy menjadi Rp 103,88 triliun pada akhir September 2022. DPK ini ditopang oleh kenaikan CASA Bank BTPN 21% YoY sebesar Rp 7,30 triliun menjadi Rp 42,87 triliun per akhir September 2022. Langkah ini membuat, rasio CASA naik menjadi 41%. Seiring dengan itu, Deposito berjangka turun 10% YoY atau sebesar Rp 6,64 triliun menjadi Rp 61,01 triliun. Dengan likuiditas memadai, total kredit yang disalurkan Bank BTPN meningkat 13% YoY menjadi Rp155,43 triliun per akhir September 2022 seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang optimistis. Pertumbuhan kredit Bank BTPN ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan kredit di industri perbankan yakni 11% pada akhir September 2022 menurut data Bank Indonesia. Pertumbuhan kredit juga mendorong aset Bank BTPN naik 9% menjadi Rp 199,90 triliun pada akhir Triwulan III 2022. Bank BTPN mencatatkan laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp 2,418 triliun hingga September 2022. Nilai itu tumbuh 18,18% YoY dibanding Rp 2,046 triliun pada periode yang sama tahun lalu. “Pertumbuhan laba bersih Bank BTPN yang impresif tidak lepas dari optimisme masyarakat dan pelaku usaha terhadap pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan para nasabah kami terhadap Bank BTPN di tengah tingginya inflasi dan tren kenaikan suku bunga bank,” kata Henoch. Lanjutnya pertumbuhan laba bersih Bank BTPN terutama dikontribusi oleh peningkatan pendapatan operasional dan penurunan biaya kredit. Pendapatan operasional naik 4% YoY, didukung oleh naiknya pendapatan bunga bersih yang naik 4% menjadi Rp 8,669 triliun per akhir September 2022. Juga ditopang oleh pendapatan operasional lainnya sebesar 5% YoY. Kenaikan pendapatan bunga bersih ini didorong oleh peningkatan kredit segmen korporasi sebesar 23% dan pembiayaan syariah sebesar 11% . Sementara itu, biaya kredit turun 19% menjadi Rp 1,294 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih Bank BTPN Naik 18% Jadi Rp 2,41 Triliun Hingga September 2022 “Kami terus memantau kualitas kredit nasabah dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit,” kata Henoch. Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit tetap baik, tercermin dari rasio
gross non-performing loan (NPL) yang berada di level 1,41%, turun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 1,56% dan lebih rendah dibandingkan rata-rata industri sebesar 2,88% pada akhir Agustus 2022. Rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan
liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 194,4% dan
net stable funding ratio (NSFR) 123,1% per akhir September 2022. Rasio kecukupan modal atau
capital adequacy ratio (CAR) tercatat di 25,0%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi