KONTAN.CO.ID – JAKARTA PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) masih mencatatkan kinerja pertumbuhan penyaluran kredit yang positif hingga pertengahan tahun 2025.

Hal ini dicerminkan oleh pertumbuhan kredit dan trade finance konsolidasian Danamon dicatat sebesar Rp 195,7 triliun, tumbuh 6% year-on-year (YoY) pada semester-I 2025.

Direktur Manajemen Risiko Danamon Dadi Budiana mengatakan bahwa penyaluran kredit di Danamon untuk periode semester-I 2025 ini masih ditopang oleh empat linis bisnis utama mereka, yakni Enterprise Banking & Financial Institution, Small Medium Enterprise (SME), Consumer Banking, dan Adira Finance.

Pendapatan Melesat & Beban Turun, Profitabilitas GOTO Membaik di Q2-2025

Adapun sektor yang mendominasi penyaluran kredit Danamon adalah sektor Rumah Tangga, Perdagangan, Industri Pengolahan, Perantara Keuangan dan Real Estate. Pertumbuhan rata-rata lima sektor tersebut ialah tumbuh 7% YoY.

Baca Juga: Demi Dana Murah, Bank Woori Saudara (BWS) Berpeluang Sasar Tabungan Dari Fans K-Pop

Melihat kinerja yang dicatat tumbuh positif ini, Dadi optimistis untuk memproyeksikan penyaluran kredit di Danamon hingga akhir tahun bakal bisa mencapai target yang dibidik. Sebelumnya Danamon menargetkan pertumbuhan kredit pada tahun 2025 berada pada kisaran 9% hingga 11%.

“Hingga akhir tahun ini, penyaluran kredit diharapkan dapat tetap tumbuh sesuai dengan target pertumbuhan kredit industri perbankan,” kata Dadi kepada Kontan, Kamis (7/8).

Terakhir Dadi menjelaskan bahwa guna mendukung pertumbuhan kredit Danamon secara keseluruhan pada sepanjang tahun ini, Danamon akan terus mengoptimalkan ekosistem Grup MUFG dan empat lini bisnis utama kami, yaitu Enterprise Banking & Financial Institution, Small Medium Enterprise (SME), Consumer Banking, dan Adira Finance.

Selain itu, Danamon juga berkomitmen untuk selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian serta terus melakukan perbaikan proses dalam penyaluran kredit kepada nasabah.

“Ke depannya, Danamon juga akan terus berfokus membangun dominasi dalam ekosistem yang ditargetkan, seperti Otomotif, Haji Umrah, Pendidikan, dan Real Estat serta dengan memanfaatkan proposisi MUFG yang unik,” pungkas Dadi.

Baca Juga: BPD Dukung Penguatan Sistem dan Tata Kelola Keuangan Desa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News