KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pulau Jawa jadi episentrum melemahnya pertumbuhan kredit selama pandemi. Di luar jawa, permintaan kredit masih relatif bertumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Indonesia timur seperti Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua jadi penopangnya. Sampai September 2020, pertumbuhan kredit di luar Pulau Jawa tercatat tumbuh 2,99% (yoy). Sedangkan di Jawa terkontraksi 0,83% (yoy). Adapun pertumbuhan tertinggi berada di Nusa Tenggara Barat sebesar 21,55% (yoy), sementara catatan terburuk berada di Bangka Belitung dengan pertumbuhan yang terkontraksi 13,84% (yoy). “Pertumbuhan kredit kami di luar Jawa memang mulai naik, meskipun ukurannya memang masih di bawah wilayah Jawa,” ungkap Direktur Kredit PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Dadi Budiana kepada KONTAN, Senin (23/11).
Baca Juga: BRI sudah selesaikan 70% rekomendasi hasil pemeriksaan BPK Dadi menambahkan, salah satu wilayah yang mulai mencatat pertumbuhan berasal dari Indonesia timur. Sektor barang konsumen jadi pendorongnya. Meski tipis, sampai September 2020, kawasan Bali, NTT, dan NTB menjadi satu-satunya wilayah yang menyumbang pertumbuhan kredit kepada Bank Danamon sebesar 0,06% (ytd). Secara total pertumbuhan kredit Bank Danamon pun sebenarnya masih negatif 0,5% (ytd). Hal senada juga disampaikan oleh Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rudi As Aturridha. Ia menjelaskan dua kantor wilayahnya di Sumatera, dan Bali, Nusa Tenggara memang mencatat pertumbuhan paling tinggi. Adapun sektor penopangnya berasal dari perkebunan, barang konsumen, hotel, restoran, dan perdagangan eceran. “Dibandingkan wilayah luar Jawa lainnya, dua kantor wilayah tersebut memang mencatat pertumbuhan kredit paling tinggi dibandingkan yang lainnya,” ungkap Rudi. Baca Juga: Dua debitur trade finance dan treasury Bank Mandiri dimasalahkan BPK