Penyaluran Kredit Investasi Perbankan Ke Sektor Usaha Melaju Kencang



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit hingga September 2023 tumbuh 8,96% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi 6.837,30 triliun. Kredit Investasi mencetak pertumbuhan tertinggi di antara segmen kredit lainnya, yakni tumbuh 11,19% YoY. 

Pertumbuhan kredit investasi tersebut sejalan dengan membaiknya lini bisnis usaha di tanah air, hal ini juga terlihat dari penyaluran kredit di segmen investasi oleh bank-bank besar di Indonesia.

Sejumlah bank di jajaran KBMI 4 juga mencatat pertumbuhan positif, seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatat penyaluran kredit investasi tumbuh 10,96% yoy menjadi Rp 446,40 triliun di sembilan bulan pertama 2023 dengan kualitas kredit yang terjaga optimal.


Baca Juga: Bank Besar Berlomba Tawarkan Layanan Paylater, Mana Yang Lebih Murah?

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan pencapaian tersebut sejalan dengan upaya perseroan yang konsisten mendorong pertumbuhan ekonomi dengan terus mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor riil. 

"Kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara keseluruhan akan berada di range atas guidance kami yang sebesar 10-12%. Kami memperkirakan pertumbuhan kredit akan merata baik dari segmen wholesale maupun retail," kata Rudi kepada Kontan, Selasa (7/11).

Lebih lanjut Rudi mengatakan dalam melakukan ekspansi kredit, Bank Mandiri akan selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dengan mengarahkan pertumbuhan kreditnya kepada sektor-sektor yang tergolong prospektif sesuai Loan Portfolio Guideline (LPG).

Baca Juga: Indonesia Berpotensi Menjadi Salah Satu Hub Karbon Dunia

Rudi merinci beberapa sektor yang tergolong sebagai sektor yang prospektif dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan adalah sektor Pemerintahan, Industri Makanan & Minuman, Telekomunikasi, Energi & Air, Jasa Kesehatan, serta industri pengolahan terkait program hilirisasi minerba.

Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA juga mencatatkan pertumbuhan segmen kredit investasi dalam tren positif hingga saat ini. Kredit investasi BCA tercatat meningkat 12,2% YoY menjadi Rp242,0 triliun per September 2023. Secara year to date (YTD), kredit investasi juga tercatat bertumbuh sebesar 7,2% hingga September 2023.  

EVP Secretarian and Corporate Communication BCA Hera F Haryn mengatakan ke depan, kredit investasi akan terus bertumbuh, sejalan dengan komitmen BCA untuk senantiasa mendukung perekonomian nasional.

Alhasil, BCA secara konsolidasi membukukan peningkatan total kredit yang solid. Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi. Total kredit BCA naik 12,3% YoY menjadi Rp766,1 triliun hingga September 2023. 

Baca Juga: Bank Banten Harapkan Bisa Salurkan KUR pada Akhir Tahun Ini

"Secara tahunan, kontributor terbesar bagi pertumbuhan kredit investasi BCA berasal dari sektor transportasi dan logistik, perkebunan, hingga restoran," kata Hera kepada Kontan, Selasa (7/11).

Lebih lanjut Hera mengatakan, ditopang likuiditas yang solid serta mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif, BCA optimis menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan.

"Kami akan terus mencari peluang untuk meningkatkan portofolio kredit, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, Selain itu, kami juga akan senantiasa mengamati dinamika yang terjadi di pasar," kata Hera.

Baca Juga: Transaksi Mobile Banking Bank-Bank Besar Semakin Mekar

BCA sendiri optimis penyaluran kredit BCA akan tumbuh di kisaran 10%-12% hingga akhir tahun 2023.

Adapun bank jajaran KBMI lainnya, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), berdasarkan laporan keuangannya telah menyalurkan kredit investasi sebesar Rp 29,83 triliun di sembilan bulan pertama 2023, sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyalurkan kredit investasi sebesar Rp BNI Rp131,47 triliun di sembilan bulan pertama 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli