Penyaluran Kredit ke Sektor Petambangan Tumbuh Paling Tinggi di Januari 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati telah terjadi peningkatan  fungsi intermediasi di sektor perbankan sejak awal tahun. Data sementara regulator mencatatkan kredit perbankan tumbuh sebesar 5,79% year on year (yoy) di Januari 2022. 

OJK mencatat sektor usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi antara lain pertambangan 26,83%, transportasi 11,14% dan pengolahan 8,98%.

Berdasarkan segmentasi, terdapat peningkatan kredit kategori debitur korporasi sebesar 5,23% yoy dan konsumsi 4,98% yoy. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan sebesar 12,07% yoy.  


Adapun profil risiko lembaga jasa keuangan pada Januari 2022 masih terjaga meskipun terdapat peningkatan rasio NPL gross menjadi sebesar 3,10% dengan NPL nett stabil pada 0,88%.

Selain itu, likuiditas industri perbankan pada Januari 2022 masih berada pada level yang memadai. Hal tersebut terlihat dari rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit dan Alat Likuid/DPK masing-masing sebesar 156,76% dan 34,73%, di atas ambang batas ketentuan masing-masing pada level 50%dan 10%.

Baca Juga: Melalui Produk Digital, Bank Raya Tingkatkan Porsi CASA

Dari sisi permodalan, lembaga jasa keuangan juga mencatatkan permodalan yang semakin membaik. Industri perbankan mencatatkan peningkatan CAR menjadi sebesar 25,78% atau jauh di atas threshold.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi AS Aturridha menyatakan penyaluran kredit secara bank only telah mencapai Rp 821,3 triliun pada Januari 2022. Realisasi tersebut mengalami pertumbuhan 10,58% yoy dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 742,73 triliun. 

“Pertumbuhan itu ditopang oleh pertumbuhan dari sektor Perkebunan, Pertambangan Bahan logam dan Energi & Air. Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja kredit dapat kembali tumbuh dengan baik pada tahun 2022,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Jumat (4/3).

Lanjutnya, Bank Mandiri memproyeksi kredit tumbuh di atas 8% YoY dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian di 2022. Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri akan terus menggali seluruh potensi yang ada.

“Terutama pada sektor-sektor yang diperkirakan masih prospektif dan sesuai dengan risk appetite perseroan seperti Perkebunan, Konstruksi Infrastruktur, Telekomunikasi, FMCG, serta Energi,” tuturnya.

Editor: Handoyo .