JAKARTA. Penyaluran kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) sampai saat ini masih merangkak pelan. Perbankan sudah berkomitmen menyalurkan KKPE senilai Rp 9,046 triliun. Namun sampai 31 Mei 2009 lalu, baru 25,18% atau sebesar Rp 2,27 triliun saja yang sudah disalurkan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang kebagian jatah paling banyak untuk menyalurkan KPPE, mencatat realisasi penyaluran kredit terbesar, yaitu Rp 1,14 triliun. Itu artinya, BRI baru menyalurkan 20,5% total plafon KKPE miliknya yang sebesar Rp 5,6 triliun. Jika dibandingkan antara nilai penyaluran dan plafon, maka PT Bank BNI Tbk menempati posisi teratas. BNI sudah menyalurkan KKPE senilai Rp 242 miliar, atau 59% dari total total plafon mereka, yakni Rp 410 miliar. Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk menyalurkan senilai Rp 237,52 miliar, atau sebesar 47,5% dari plafon. Saat ini, ada 22 bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menjadi penyalur kredit ini.
Penyaluran Kredit Ketahanan Pangan Baru Mencapai 25,18%
JAKARTA. Penyaluran kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) sampai saat ini masih merangkak pelan. Perbankan sudah berkomitmen menyalurkan KKPE senilai Rp 9,046 triliun. Namun sampai 31 Mei 2009 lalu, baru 25,18% atau sebesar Rp 2,27 triliun saja yang sudah disalurkan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang kebagian jatah paling banyak untuk menyalurkan KPPE, mencatat realisasi penyaluran kredit terbesar, yaitu Rp 1,14 triliun. Itu artinya, BRI baru menyalurkan 20,5% total plafon KKPE miliknya yang sebesar Rp 5,6 triliun. Jika dibandingkan antara nilai penyaluran dan plafon, maka PT Bank BNI Tbk menempati posisi teratas. BNI sudah menyalurkan KKPE senilai Rp 242 miliar, atau 59% dari total total plafon mereka, yakni Rp 410 miliar. Sedangkan PT Bank Mandiri Tbk menyalurkan senilai Rp 237,52 miliar, atau sebesar 47,5% dari plafon. Saat ini, ada 22 bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang menjadi penyalur kredit ini.