KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit konstruksi masih melambat. Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia, kredit konstruksi per Juli 2019 memang masih tumbuh dua digit yakni 25,5% secara year on year (yoy). Namun, catatan itu melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 26,3%. Baca Juga: Bareskrim investigasi dugaan fraud hingga pencucian uang oleh Duniatex
Secara total, kredit konstruksi per Juli mencapai Rp 357,5 triliun. Itu terdiri dari kredit dalam bentuk investasi sebesar Rp 119 triliun atau tumbuh 45,8% yoy dan kredit modal kerja sebesar Rp 238,5% atau tumbuh 17,5%. Sementara bulan sebelumnya kredit konstruksi untuk investasi tumbuh 43,7% dan kredit modal kerja tumbuh 19,2%. Perlambatan itu salah satunya dialami oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk. Per Agustus 2019, bank pelat merah ini hanya mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi 6% yoy. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, BTN masih mencatatkan pertumbuhan di atas 10%. Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan kredit konstruksi yang disalurkan BTN sebagian besar membiayai sektor properti untuk membangun landed house maupun highrise building. Baca Juga: LPS pangkas bunga penjaminan sebesar 25 bps Hingga akhir tahun, BTN memperkirakan kredit konstruksi hanya akan tumbuh sekitar 7%-9%. "Saat ini perseroan sedang fokus dalam perbaikan kualitas kredit untuk mendorong perolehan pendapatan serta meminimalkan biaya pembentukan CKPN." kata Mahelan pada Kontan.co.id, Selasa (24/9)