JAKARTA. Tahun lalu, selera perbankan terhadap kredit konstruksi membesar. Sayang, pertumbuhan kredit konstruksi dibarengi dengan kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Mengacu data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kucuran kredit ke sektor konstruksi mengalir sebesar Rp 116,09 triliun sepanjang tahun 2013. Jumlah ini tumbuh 21,02% dibandingkan akhir tahun 2012 yang sebesar Rp 95,92 triliun. Asal tahu saja, prestasi ini melampaui rata-rata pertumbuhan kredit perbankan yang sebesar 21,2%. Sayang, pada periode sama, NPL kredit konstruksi naik menjadi 4,7% di akhir 2013 dari tahun sebelumnya 3,4%.
Penyaluran kredit konstruksi tumbuh 21%
JAKARTA. Tahun lalu, selera perbankan terhadap kredit konstruksi membesar. Sayang, pertumbuhan kredit konstruksi dibarengi dengan kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Mengacu data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kucuran kredit ke sektor konstruksi mengalir sebesar Rp 116,09 triliun sepanjang tahun 2013. Jumlah ini tumbuh 21,02% dibandingkan akhir tahun 2012 yang sebesar Rp 95,92 triliun. Asal tahu saja, prestasi ini melampaui rata-rata pertumbuhan kredit perbankan yang sebesar 21,2%. Sayang, pada periode sama, NPL kredit konstruksi naik menjadi 4,7% di akhir 2013 dari tahun sebelumnya 3,4%.