KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit di tanah air makin berisiko seiring pandemi yang belum rampung. Dari catatan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) April 2020 lalu rasio kredit berisiko alias loan at risk bahkan telah mencapai 14,8%, dan menjadi level tertinggi sejak 2013. Diperinci, rasio terbesar berasal dari bank-bank besar pada kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 yang telah mencapai 16,36%. Sementara di BUKU 1 sebesar 12,5%, BUKU 2 sebesar 11,9%, dan BUKU 3 sebesar 13,4%. Sejumlah bank besar pun mengakui hal serupa, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Ahmad Siddik Badruddin misalnya menyatakan risiko kredit perseroan meningkat cukup pesat pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya akibat pandemi.
Penyaluran kredit makin berisiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit di tanah air makin berisiko seiring pandemi yang belum rampung. Dari catatan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) April 2020 lalu rasio kredit berisiko alias loan at risk bahkan telah mencapai 14,8%, dan menjadi level tertinggi sejak 2013. Diperinci, rasio terbesar berasal dari bank-bank besar pada kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 yang telah mencapai 16,36%. Sementara di BUKU 1 sebesar 12,5%, BUKU 2 sebesar 11,9%, dan BUKU 3 sebesar 13,4%. Sejumlah bank besar pun mengakui hal serupa, Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Ahmad Siddik Badruddin misalnya menyatakan risiko kredit perseroan meningkat cukup pesat pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya akibat pandemi.