KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia atau Bank) mampu menutup periode semester I/2024 dengan kinerja impresif. Di tengah kondisi global yang banyak memiliki ketidakpastian, bank mencatat penyaluran kredit Rp 123,03 triliun, tumbuh dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 109,97 triliun. Dengan adanya pertumbuhan tersebut, total aset yang dimiliki Maybank Indonesia terdongkrak hingga 17,1% secara tahunan/Year-on-year (YoY). Alhasil, total aset yang kini dimiliki mencapai Rp 189,16 triliun.
Kondisi tersebut terjadi ketika industri perbankan global yang tertekan dengan era suku bunga tinggi dan mata uang dolar yang memiliki tren meningkat. Ini sejalan dengan strategi bank dalam pengembangan portofolio pembiayaan yang berpotensi tumbuh lebih jauh atau
super growth.
Baca Juga: Maybank Indonesia Raih Penghargaan ABF Retail Banking Awards 2024 Secara rinci, penyaluran kredit tersebut paling banyak berasal dari bisnis kredit Global Banking yang mencapai Rp 45,63 triliun atau naik 12,6% YoY. Maklum, bank ini bergabung dalam grup keuangan asal Malaysia yang memiliki jaringan besar di Asia Tenggara. Pertumbuhan kredit Global Banking paling banyak didukung oleh kredit Financial Institution Group (FIG) yang tumbuh hingga 59,1% YoY menjadi Rp 15,68 triliun. Dilanjutkan dengan kredit Large Local Corporate (LLC) yang tumbuh hingga 17% YoY menjadi Rp 10,31 triliun. Tak kalah menarik, kredit
Community Financial Services (CFS) milik bank berlogo kepala harimau ini juga mampu mencatatkan pertumbuhan impresif. Terlebih, segmen non ritel yang mampu tumbuh hingga 19,8% YoY atau senilai Rp 33,46 triliun. Kondisi ini sejalan dengan dunia usaha yang mulai berani ekspansi setelah melewati momen pemilu pada awal 2024 yang lalu. Hal tersebut juga tercermin dari kredit segmen
Business Banking yang tumbuh hingga 25,1% YoY menjadi Rp 12,9 triliun. Di sisi lain, bank juga tak melewatkan momen libur lebaran 2024 yang mampu meningkatkan kredit CFS ritel. Terkhusus, kredit di segmen kartu kredit dan personal loan yang tumbuh hingga 17.5% YoY menjadi Rp 3,81 triliun.
Baca Juga: Maybank Indonesia Perbarui Fasilitas Kredit Terhadap Protelindo Senilai Rp 500 Miliar Kredit otomotif yang disalurkan oleh Maybank Indonesia dan anak usaha pun juga berhasil mencatatkan pertumbuhan di saat penjualan kendaraan sedang lesu. Bank mencatat kredit otomotif sebesar Rp 23,21 triliun atau naik 6,75% YoY. Jika menilik laporan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) dan Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) pada semester I/2024 menunjukan penjualan kendaraan, baik itu roda dua maupun roda empat sama-sama turun. Masing-masing turun 0,9% dan 14%. Di tengah kinerja kredit yang ekspansif, bank tetap mampu menjaga kualitas asetnya dengan baik. Ini tercermin dari rasio
Non Performing Loan (NPL) membaik menjadi 2,8% (gross) dan 1,7% (net) per Juni 2024 dari 3,7% (gross) dan 2,2% (net). Membaiknya kualitas kredit tersebut juga berkat pembentukan pencadangan yang dilakukan oleh bank namun tak sistemik. Per Juni 2024, pencadangan yang dibentuk Maybank Indonesia senilai Rp 914,39 miliar.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Maybank Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,7% menjadi Rp 115,58 triliun. Pertumbuhan Giro tercatat paling tinggi di antara lainnya yang mencapai 15,5%.
Baca Juga: Maybank Indonesia Terus Tingkatkan Pembiayaan Berkelanjutan Di tengah era suku bunga tinggi, bank juga berhasil memperbesar rasio dana murah (CASA) yang dimiliki. Per Juni 2024, rasio CASA yang dimiliki sebesar 51,3% dari periode sama tahun lalu sebesar 48,6%. Alhasil, bank masih mampu mencatat pendapatan bunga bersih di kala beban bunga meningkat. Pendapatan bunga bersih (NII) Maybank Indonesia di periode tersebut tercatat sebesar Rp 3,5 triliun.
Editor: Noverius Laoli