JAKARTA. Pasca merger, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) telah mengucurkan kredit sebesar Rp 30,83 triliun atau naik 29% (YoY) pada kuartal pertama tahun 2011. Angka itu naik ini dari Rp 23,86 triliun pada periode yang sama sebelumnya. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP mengatakan porsi penyaluran kredit dibagi secara berimbang. "Untuk tetap menjaga keseimbangan penyaluran dananya, bank juga terus memperhatikan sektor industri yang menjadi tujuan penyaluran kredit," kata Parwati, dari rilis yang diterima KONTAN, Kamis (28/4). Ia menjelaskan, berdasarkan sektor usahanya, porsi penyaluran kredit antara lain diberikan ke sektor perindustrian sebesar 24%, perdagangan 23%, jasa 20%, konstruksi 4%, pertanian dan pertambangan 3% dan sektor konsumer 26%. Sedangkan, dari jenis penggunaannya sebagian besar kredit disalurkan untuk kredit modal kerja 40%, kredit investasi 34%, dan kredit konsumer 26%. Melalui penyaluran kredit yang naik 29%, maka loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi 83,53% (YoY) dari 78,92%. Dengan posisi rasio kecukupan modal (CAR) 16,62% (YoY) dari 19,47%. Sayangnya, dari pertumbuhan kredit tersebut, tidak terdapat pertumbuhan laba secara year on year karena adanya penurunan pendapatan dari surat berharga. "Bila tidak memperhitungkan pendapatan dari surat berharga, maka laba bersih kami bisa naik 17% dibandingkan periode lalu," tambahnya. Dana Pihak Ketiga Bank OCBC juga telah menyerap dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 36,9 triliun atau naik 22% (YoY) dari Rp 30,2 triliun pada periode sebelumnya. Pertumbuhan DPK tersebut, diikuti oleh keberhasilan bank dalam meningkatkan dana murah menjadi Rp 22,2 triliun atau naik 31% (YoY) dari Rp 17,0 triliun. Adapun komposisi dana murah sebesar 60%, sementara deposito 40%. Informasi saja, sampai akhir Maret 2011, OCBC NISP telah memiliki 408 kantor di 88 kota dengan penambahan ATM menjadi 616 ATM dan jumlah karyawan 6.087 orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penyaluran kredit OCBC NISP naik 29%
JAKARTA. Pasca merger, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) telah mengucurkan kredit sebesar Rp 30,83 triliun atau naik 29% (YoY) pada kuartal pertama tahun 2011. Angka itu naik ini dari Rp 23,86 triliun pada periode yang sama sebelumnya. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur & CEO Bank OCBC NISP mengatakan porsi penyaluran kredit dibagi secara berimbang. "Untuk tetap menjaga keseimbangan penyaluran dananya, bank juga terus memperhatikan sektor industri yang menjadi tujuan penyaluran kredit," kata Parwati, dari rilis yang diterima KONTAN, Kamis (28/4). Ia menjelaskan, berdasarkan sektor usahanya, porsi penyaluran kredit antara lain diberikan ke sektor perindustrian sebesar 24%, perdagangan 23%, jasa 20%, konstruksi 4%, pertanian dan pertambangan 3% dan sektor konsumer 26%. Sedangkan, dari jenis penggunaannya sebagian besar kredit disalurkan untuk kredit modal kerja 40%, kredit investasi 34%, dan kredit konsumer 26%. Melalui penyaluran kredit yang naik 29%, maka loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi 83,53% (YoY) dari 78,92%. Dengan posisi rasio kecukupan modal (CAR) 16,62% (YoY) dari 19,47%. Sayangnya, dari pertumbuhan kredit tersebut, tidak terdapat pertumbuhan laba secara year on year karena adanya penurunan pendapatan dari surat berharga. "Bila tidak memperhitungkan pendapatan dari surat berharga, maka laba bersih kami bisa naik 17% dibandingkan periode lalu," tambahnya. Dana Pihak Ketiga Bank OCBC juga telah menyerap dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 36,9 triliun atau naik 22% (YoY) dari Rp 30,2 triliun pada periode sebelumnya. Pertumbuhan DPK tersebut, diikuti oleh keberhasilan bank dalam meningkatkan dana murah menjadi Rp 22,2 triliun atau naik 31% (YoY) dari Rp 17,0 triliun. Adapun komposisi dana murah sebesar 60%, sementara deposito 40%. Informasi saja, sampai akhir Maret 2011, OCBC NISP telah memiliki 408 kantor di 88 kota dengan penambahan ATM menjadi 616 ATM dan jumlah karyawan 6.087 orang.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News