KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pembangunan daerah (BPD) masih kesulitan menyalurkan kredit di sektor produktif. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2018 memperlihatkan, total penyaluran kredit produktif BPD hanya 29,11% atau Rp 116,21 triliun dari total penyaluran kredit sebesar Rp 399,14 triliun. Bank Jawa Timur (Jatim) misalnya, dari penyaluran kredit sebesar Rp 32,19 triliun pada semester 1-2018, realisasi kredit produktif hanya Rp 9,87 triliun. Sementara sisanya ditopang oleh kredit konsumer. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan, risiko kredit produktif yang lebih tinggi daripada kredit konsumer jadi alasan utama. Selain itu pasar utama BPD memang aparatur sipil negara (ASN) dengan risiko rendah.
Penyaluran kredit produktif BPD seret
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pembangunan daerah (BPD) masih kesulitan menyalurkan kredit di sektor produktif. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2018 memperlihatkan, total penyaluran kredit produktif BPD hanya 29,11% atau Rp 116,21 triliun dari total penyaluran kredit sebesar Rp 399,14 triliun. Bank Jawa Timur (Jatim) misalnya, dari penyaluran kredit sebesar Rp 32,19 triliun pada semester 1-2018, realisasi kredit produktif hanya Rp 9,87 triliun. Sementara sisanya ditopang oleh kredit konsumer. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan, risiko kredit produktif yang lebih tinggi daripada kredit konsumer jadi alasan utama. Selain itu pasar utama BPD memang aparatur sipil negara (ASN) dengan risiko rendah.