Penyaluran Kredit Properti Bank Negara Indonesia (BNI) Capai Rp 49,8 Triliun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkomitmen untuk terus menggenjot penyaluran kredit di sektor properti sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional. 

Mengingat, sektor properti memiliki efek ganda terhadap lebih dari 170 subsektor industri yang dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional.

BNI pun berhasil menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) atau BNI Griya sebesar Rp 49,8 triliun, atau naik 8% year on year (yoy) pada Februari 2022.


Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies, mengatakan, secara keseluruhan kinerja KPR perseroan tumbuh lebih tinggi. “Tren pertumbuhan kredit properti pada kuartal I-2022 cenderung meningkat khususnya KPR BNI Griya," kata Corina, dalam keterangan resmi, Senin (18/4). 

Baca Juga: Bankir Optimistis Bisa Raih Pertumbuhan Laba pada Kuartal I 2022

Corina bilang, pertumbuhan KPR pada dua bulan pertama tahun ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. BNI juga memberikan penawaran menarik kepada para calon debitur BNI Griya.

BNI Griya menawarkan suku bunga tetap mulai 3,4% pada dua tahun pertama, cicilan ringan dengan opsi bayar bunga saja hingga 2 tahun pertama, serta kemudahan pengajuan KPR secara online dengan eForm BNI Griya yang dapat diakses melalui website BNI, BNI mobile banking atau ketik http://bit.ly/eFormBNIGriya.

Pada 2020, BNI juga menyelenggarakan BNI Griya Expo Online, yang merupakan virtual property expo pertama di Indonesia. Ke depan BNI terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik untuk nasabahnya.

Baca Juga: Ekonom Prediksi BI Belum Akan Mengerek Suku Bunga Acuan pada April 2022

“Selanjutnya nantikan berbagai kejutan dari BNI Griya dalam waktu dekat ini melalui program-program dan expo offline maupun online serta channel digital lainnya,” tutur Corina.

Hingga Februari, pertumbuhan KPR BNI mencapai 8% yoy atau melampaui realisasi pertumbuhan KPR sepanjang 2021 yang tumbuh 7,7% yoy sebesar Rp 49,6 triliun. Dengan perbaikan sektor properti dan perekonomian tahun ini, perseroan siap untuk mencapai target kredit secara total di kisaran 7% -10% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli