JAKARTA. Gelembung (bubble) harga rumah dan kredit properti sepertinya sulit dibendung. Harga rumah terus meroket, seiring maraknya aksi para spekulan. Upaya Bank Indonesia (BI) mengerem laju kredit pemilikan rumah (KPR) melalui beleid loan to value (LTV) masih belum efektif Yang terjadi, justru masyarakat yang benar-benar membutuhkan rumah terpaksa turun kelas. Demi menghindari LTV, mereka memilih rumah tipe kecil, berukuran luas bangunan sampai 36 m². Menurut survei harga properti residensial BI di kuartal III-2013, kenaikan penjualan rumah tipe ini 43,68%, di atas rata-rata, yakni 39,8%. Hampir pasti, mereka memanfaatkan fasilitas KPR. Survei itu menyebutkan, 76,68% konsumen memilih KPR sebagai fasilitas pembelian hunian, terutama rumah tipe kecil.
Penyaluran kredit properti terus melesat tinggi
JAKARTA. Gelembung (bubble) harga rumah dan kredit properti sepertinya sulit dibendung. Harga rumah terus meroket, seiring maraknya aksi para spekulan. Upaya Bank Indonesia (BI) mengerem laju kredit pemilikan rumah (KPR) melalui beleid loan to value (LTV) masih belum efektif Yang terjadi, justru masyarakat yang benar-benar membutuhkan rumah terpaksa turun kelas. Demi menghindari LTV, mereka memilih rumah tipe kecil, berukuran luas bangunan sampai 36 m². Menurut survei harga properti residensial BI di kuartal III-2013, kenaikan penjualan rumah tipe ini 43,68%, di atas rata-rata, yakni 39,8%. Hampir pasti, mereka memanfaatkan fasilitas KPR. Survei itu menyebutkan, 76,68% konsumen memilih KPR sebagai fasilitas pembelian hunian, terutama rumah tipe kecil.