JAKARTA. Di semester kedua tahun ini, kucuran kredit sektor konsumsi diprediksi bakal melambat. Pemicu utamanya adalah kenaikan suku bunga acuan alias BI rate, lonjakan angka inflasi dan melemahnya daya beli masyarakat. Indikasi seretnya kredit konsumsi sudah terlihat di bulan kelima tahun ini. Bank Indonesia (BI) mencatat, per akhir Mei 2013, kredit konsumsi mencapai Rp 838,73 triliun. Angka ini tumbuh 1,48% dibandingkan realisasi kredit konsumsi per April 2013. Tapi ada kabar gembira. Dari sisi kredit produktif, yakni kredit mikro diperkirakan stabil hingga akhir tahun ini. Per Mei lalu, kredit sektor UMKM lebih tinggi dibandingkan laju kredit sektor konsumsi, yakni sebesar 2,9% menjadi Rp 558,53 triliun.
Penyaluran kredit sektor UMKM stabil di tahun ini
JAKARTA. Di semester kedua tahun ini, kucuran kredit sektor konsumsi diprediksi bakal melambat. Pemicu utamanya adalah kenaikan suku bunga acuan alias BI rate, lonjakan angka inflasi dan melemahnya daya beli masyarakat. Indikasi seretnya kredit konsumsi sudah terlihat di bulan kelima tahun ini. Bank Indonesia (BI) mencatat, per akhir Mei 2013, kredit konsumsi mencapai Rp 838,73 triliun. Angka ini tumbuh 1,48% dibandingkan realisasi kredit konsumsi per April 2013. Tapi ada kabar gembira. Dari sisi kredit produktif, yakni kredit mikro diperkirakan stabil hingga akhir tahun ini. Per Mei lalu, kredit sektor UMKM lebih tinggi dibandingkan laju kredit sektor konsumsi, yakni sebesar 2,9% menjadi Rp 558,53 triliun.