KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Indonesia tercatat telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 6,1 miliar atau Rp 87,8 triliun. Angka ini menurun ekitar 49,2% secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini terlihat dari data yang dikumpulkan Bloomberg MLAB League Table Indonesia selama Januari 2018-Juni 2018 baik untuk mandated lead arranger maupun bookrunner. Adapun mandated lead arranger, Bloomberg mencatat dari 47 bank yang ikut berasal berasal dari lokal maupun bank asing. Selain itu untuk bookrunner, Bloomberg juga mencatat data dari 26 bank. Lima besar bank yang masuk sebagai penyalur sindikasi terbesar dari sisi mandated lead arranger adalah Bank Mandiri sebesar US$ 739 juta, CIMB Niaga sebesar US$ 523,5 juta, BNP Paribas sebesar US$ 372,2 juta, Bank Central Asia BCA (BCA) US$ 370 juta dan Standard Chartered Bank US$ 370 juta.
Penyaluran kredit sindikasi masih rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan Indonesia tercatat telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$ 6,1 miliar atau Rp 87,8 triliun. Angka ini menurun ekitar 49,2% secara tahunan atau year on year (yoy). Hal ini terlihat dari data yang dikumpulkan Bloomberg MLAB League Table Indonesia selama Januari 2018-Juni 2018 baik untuk mandated lead arranger maupun bookrunner. Adapun mandated lead arranger, Bloomberg mencatat dari 47 bank yang ikut berasal berasal dari lokal maupun bank asing. Selain itu untuk bookrunner, Bloomberg juga mencatat data dari 26 bank. Lima besar bank yang masuk sebagai penyalur sindikasi terbesar dari sisi mandated lead arranger adalah Bank Mandiri sebesar US$ 739 juta, CIMB Niaga sebesar US$ 523,5 juta, BNP Paribas sebesar US$ 372,2 juta, Bank Central Asia BCA (BCA) US$ 370 juta dan Standard Chartered Bank US$ 370 juta.