KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Raya Indonesia, sebagai bagian dari BRI Group, menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan UMKM di Indonesia. Per Juni 2024, total kredit UMKM yang disalurkan oleh Bank Raya mencapai sekitar Rp 2 triliun. Ini setara dengan 30% dari total kredit yang diberikan. Rustarti Suri Pertiwi, Direktur Keuangan Bank Raya, mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis digital Bank Raya sangat dipengaruhi oleh sinergi dengan BRI Group.
Salah satu inisiatif utama adalah ekspansi Pinang Dana Talangan yang menyasar Agen BRILink. Pada Semester I-2024, Bank Raya mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 7,2 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 58,9% (yoy), yang mencakup sekitar 32 ribu agen BRILink dan Agen Pegadaian.
Baca Juga: Bank Digital Mulai Melirik Penyaluran Kredit Segmen UMKM Di akhir kuartal II-2024, outstanding Pinang Dana Talangan tercatat mencapai Rp 490 miliar, tumbuh signifikan sebesar 177,4% (yoy). "Bank Raya juga mengembangkan bisnis UMKM dengan memberdayakan cluster unggulan melalui Community Branch di seluruh Indonesia," ujar Tiwi kepada kontan.co.id. Skema penyaluran kredit UMKM Bank Raya didominasi oleh kredit digital yang terintegrasi dengan BRI Group. Selain itu, Bank Raya juga melihat potensi kolaborasi dengan fintech. Melalui produk Pinang Connect, Bank Raya menyalurkan pinjaman untuk kegiatan produktif debitur fintech. Tiwi menambahkan bahwa Bank Raya tetap berhati-hati dalam memperluas portofolio kredit channeling. Pada Juni 2024, outstanding kredit channeling tercatat sekitar Rp 200 miliar, meningkat 27% YoY.
Baca Juga: Kredit Channeling Bank Digital Naik "Bank Raya optimis penyaluran kredit UMKM akan terus mengalami pertumbuhan positif. Ini berkat komitmen dan strategi kami dalam pengembangan UMKM melalui solusi perbankan digital yang inovatif," jelas Tiwi. Bank Raya juga terus mengembangkan strategi untuk meningkatkan layanan dan produk UMKM. Ini termasuk inovasi dalam produk kredit digital seperti Pinang Dana Talangan, Pinang Performa, dan Pinang Maksima.
Selain itu, inovasi dalam simpanan digital seperti Saku Bisnis juga diperkenalkan untuk mempermudah pengelolaan keuangan usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .