JAKARTA. Pengucuran kredit usaha mikro, kecil dan menengah masih jauh dari harapan Bank Indonesia. Bank sentral menganggap, pengucuran kredit usaha mikro, kecil dan menengah masih belum sesuai target.Bank Indonesia mencatat, per November 2012 pengucuran kredit baru mencapai Rp 550 triliun. "Ini target belum terpenuhi, jadi perlu kerja keras lagi," kata Direktur Eksekutif Kredit, BPR dan UMKM BI Zainal Abidin, Jumat (14/12).Zainal mengatakan, target realisasi pengucuran kredit UMKM di masing-masing bank belum maksimal. Ke depannya, Bank Indonesia akan menetapkan aturan minimal porsi kredit UMKM sebesar 20% dari total kredit perbankan. Zainal mengtakan, aturan ini akan dipenuhi dari masa transisi hingga 2018 mendatang. Menurutnya, aturan ini untuk menggenjot kredit UMKM karena selama ini usaha wong cilik dianggap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.Di sisi lain, otoritas bank sentral tersebut bilang wilayah penyebaran penyaluran kredit ini masih terfokus di Jawa. Penyebabnya karena jumlah penduduk Jawa yang lebih besar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penyaluran kredit UMKM masih minim
JAKARTA. Pengucuran kredit usaha mikro, kecil dan menengah masih jauh dari harapan Bank Indonesia. Bank sentral menganggap, pengucuran kredit usaha mikro, kecil dan menengah masih belum sesuai target.Bank Indonesia mencatat, per November 2012 pengucuran kredit baru mencapai Rp 550 triliun. "Ini target belum terpenuhi, jadi perlu kerja keras lagi," kata Direktur Eksekutif Kredit, BPR dan UMKM BI Zainal Abidin, Jumat (14/12).Zainal mengatakan, target realisasi pengucuran kredit UMKM di masing-masing bank belum maksimal. Ke depannya, Bank Indonesia akan menetapkan aturan minimal porsi kredit UMKM sebesar 20% dari total kredit perbankan. Zainal mengtakan, aturan ini akan dipenuhi dari masa transisi hingga 2018 mendatang. Menurutnya, aturan ini untuk menggenjot kredit UMKM karena selama ini usaha wong cilik dianggap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.Di sisi lain, otoritas bank sentral tersebut bilang wilayah penyebaran penyaluran kredit ini masih terfokus di Jawa. Penyebabnya karena jumlah penduduk Jawa yang lebih besar.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News