Penyaluran kredit valas Bank BRI cuma tumbuh mini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit berdenominasi mata uang asing yang disalurkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) tercatat masih minim. Hingga akhir tahun pun, perseroan tak patok target tinggi untuk tumbuh.

“Pertumbuhannya saat ini masih sekitar 4%, sementara porsinya sekitar 10% dari total kredit yang telah disalurkan,” kata Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: RUPSLB Bank Mandiri, Rionald Silaban gantikan Askolani jadi komisaris


Per Juni 2019, bank dengan aset terbesar di tanah air ini tercatat telah menyalurkan kredit via mata uang asing senilai Rp 88,61 triliun. Tumbuh 4,40% (yoy) dibandingkan Juni 2018 senilai Rp 84,87 triliun.

Sampai akhir tahun, Haru bilang perseroan cuma menargetkan pertumbuhan kredit valas single digit. Ketakpastian kondisi ekonomi global jadi alasannya. Sedangkan secara total pertumbuhan kredit BRI ditargetkan bisa mencapai 12%-14%.

Secara konsolidasi, per Juni 2019 perseroan telah menyalurkan total kredit Rp 888,32 triliun. Nilai tersebut tumbuh 11,8% (yoy) dibandingkan periode serupa pada 2018 dengan penyaluran Rp 794,29 triliun.

Baca Juga: Rupiah melemah, BNI makin selektif menyalurkan kredit valas

Minimnya pertumbuhan kredit Valas sejatinya tak cuma terjadi di BRI, secara industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hal serupa.

Sepanjang semester 1-2019, kredit valas cuma tumbuh 0,13% (ytd), dari Rp 800,46 triliun pada akhir 2018 menjadi Rp 801,54 triliun pada Juni 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi