Penyaluran kredit valuta asing tumbuh 8,2% tahun 2017



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kredit valas rupanya masih lumayan. Tahun lalu, pertumbuhan kredit valas perbankan tercatat 8,22% menjadi Rp 693,2 triliun. Bank besar kelompok BUKU IV dan BUKU III mendominasi penyaluran kredit valas yaitu hampir 90% dari total kredit valas.

Di awal tahun ini, beberapa bank masih mencatat pertumbuhan kredit valas. Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Bank Permata mengaku, kredit valas masih tumbuh di kuartal I 2018. "Pertumbuhannya sesuai dengan simpanan valas," kata Darwin tanpa menyebut nilainya, Kamis (15/3).

Sektor yang mendorong pertumbuhan kredit valas di awal 2018 ini adalah kelapa sawit. Sebagai gambaran saja pada 2017 lalu, Bank Permata menyalurkan kredit valas sebesar Rp 12,8 triliun atau 14% dari total kredit.


Seiring dengan pertumbuhan kredit valas, bank juga berusaha menjaga kualitas kredit di segmen ini. Maklum risiko kredit valas meningkat seiring dengan fluktuasi rupiah yang cukup tinggi seperti saat ini.

Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada Internasional menuturkan, untuk meningkatkan kualitas kredit, bank selalu menjaga hubungan baik dengan nasabah. "Dan selalu menghitung ulang kebutuhan moda kerja nasabah," kata dia.

Meskipun meningkat, Bank Mayapada mencatat jumlah kredit valas tidak signifikan terhadap total kredit. Sebagai gambaran, pada 2017 lalu, Bank Mayapada tercatat menyalurkan kredit valas Rp 941 miliar atau 2% dari total kredit.

Sementara PT Bank OCBC NISP Tbk mempunyai portofolio kredit valas cukup besar. Mayoritas disalurkan untuk debitur sektor perindustrian.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, kredit valas sampai Februari 2018 tumbuh 8% secara tahunan. "Kredit valas tersebut masuk dalam kategori original currency," kata Parwati, Kamis (15/3).

Pada 2017 lalu, Bank OCBC NISP mencatat realisasi penyaluran kredit valas sebesar Rp 27,9 triliun atau naik 15% Kredit valas OCBC NISP tersebut menyumbang 26% dari total kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia