JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2011 melonjak 68,6% menjadi Rp 29 triliun dibandingkan penyaluran tahun 2010 sebesar Rp 17,2 triliun. Artinya, jumlah penyaluran tahun lalu 45% di atas target yang dipatok yaitu Rp 20 triliun. Mengacu pada data yang dilansir Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, jumlah debitur KUR pada periode tersebut tercatat 1,9 juta nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan demikian, sejak diluncurkan pada November 2007, penyaluran KUR hingga Desember 2011 telah mencapai Rp 63,4 triliun dengan jumlah debitur hampir 6 juta UMKM. Dari kredit tersebut, non performing loan (NPL) pada waktu yang sama sebesar 2,1%. Ada tiga sektor utama yang mendapat mendominasi kucuran KUR sepanjang tahun lalu. Pertama, perdagangan, restoran, dan hotel dengan porsi 43%. Kedua, pertanian dan perikanan dengan porsi 16,9%. Ketiga, sektor hulu terintegrasi sebesar 14,8%. Jika dilihat dari sebarannya, penyaluran tertinggi KUR sampai dengan November 2011 masih didominasi pulau Jawa. Urutannya, provinsi Jawa Timur sebesar Rp 9,8 triliun (15,5%), Jawa Tengah sebesar Rp 9,2 triliun (14,5%) dan Jawa Barat sebesar Rp 8,3 triliun (13,1%). Sedangkan di luar Jawa penyebaran KUR terbanyak di provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp 3,5 triliun (5,5%), Sumatera Utara sebesar Rp 3,2 triliun, dan Riau sebesar Rp 1,9 triliun (2,9%). Sebaran tersebut sejalan dengan jumlah penduduk daerah bersangkutan termasuk populasi UMKM.
Penyaluran KUR 2011 45% di atas target
JAKARTA. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2011 melonjak 68,6% menjadi Rp 29 triliun dibandingkan penyaluran tahun 2010 sebesar Rp 17,2 triliun. Artinya, jumlah penyaluran tahun lalu 45% di atas target yang dipatok yaitu Rp 20 triliun. Mengacu pada data yang dilansir Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, jumlah debitur KUR pada periode tersebut tercatat 1,9 juta nasabah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan demikian, sejak diluncurkan pada November 2007, penyaluran KUR hingga Desember 2011 telah mencapai Rp 63,4 triliun dengan jumlah debitur hampir 6 juta UMKM. Dari kredit tersebut, non performing loan (NPL) pada waktu yang sama sebesar 2,1%. Ada tiga sektor utama yang mendapat mendominasi kucuran KUR sepanjang tahun lalu. Pertama, perdagangan, restoran, dan hotel dengan porsi 43%. Kedua, pertanian dan perikanan dengan porsi 16,9%. Ketiga, sektor hulu terintegrasi sebesar 14,8%. Jika dilihat dari sebarannya, penyaluran tertinggi KUR sampai dengan November 2011 masih didominasi pulau Jawa. Urutannya, provinsi Jawa Timur sebesar Rp 9,8 triliun (15,5%), Jawa Tengah sebesar Rp 9,2 triliun (14,5%) dan Jawa Barat sebesar Rp 8,3 triliun (13,1%). Sedangkan di luar Jawa penyebaran KUR terbanyak di provinsi Sulawesi Selatan sebesar Rp 3,5 triliun (5,5%), Sumatera Utara sebesar Rp 3,2 triliun, dan Riau sebesar Rp 1,9 triliun (2,9%). Sebaran tersebut sejalan dengan jumlah penduduk daerah bersangkutan termasuk populasi UMKM.