Penyaluran KUR 26 BPD telah capai Rp 15,82 T



JAKARTA. Sampai bulan Oktober 2014 ini, volume kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia telah mencapai Rp 15,82 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 27,78% secara year on year (yoy) dibanding bulan Oktober 2013 yang mencapai Rp 12,38  triliun.

Berdasarkan keterangan resmi Komite KUR, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, belum lama ini, saat ini selain 7 bank nasional, KUR juga disalurkan oleh 26 BPD. Antara lain Bank Jabar Banten (BJB), Bank Jatim, Bank DKI, Bank Papua, Bank Jateng, Bank Kaltim, Bank Nagari, Bank DIY, Bank NTB, Bank NTT, Bank Kalbar, Bank Kalteng, Bank Kalsel, Bank Sulut, Bank Maluku, Bank Papua, Bank Aceh, Bank Sumut, Bank Riau Kepri, Bank Jambi, Bank Sumsel Babel, Bank Bengkulu, Bank Lampung, Bank Bali, Bank Sulteng, Bank Sultra, dan Bank Sulselbar.

Terlihat bahwa penyaluran KUR oleh BPD sampai bulan Oktober 2014 ini telah mencapai Rp. 15,8 triliun dengan jumlah debitur Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK)  sebesar 198.987, rata-rata kredit yang diterima debitur sebesar Rp. 79,5 juta. Bank Jatim dan Bank Jabar Banten merupakan BPD yang menyalurkan KUR terbesar sekitar Rp. 4,5 triliun dan Rp. 3,4 triliun.


Untuk di luar pulau Jawa, Bank Nagari dan Bank Kalbar merupakan Bank Pelaksana terbesar yang menyalurkan KUR masing-masing sebesar Rp. 2,02 triliun dan 453.380 miliar. Sampai bulan Oktober 2014 NPL yang terbentuk dari penyaluran KUR oleh BPD adalah sebesar 9,2%, sehingga diperlukan konsolidasi internal untuk memperbaiki tingkat NPL yang tinggi tersebut.

Secara keseluruhan, rata-rata rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) penyaluran KUR oleh 26 BPD ini sudah cukup tinggi, yaitu sebesar 9,2%. Kondisi ini meningkat dibandingkan dengan NPL KUR BPD pada Oktober tahun lalu yang sebesar 7,8%. Bedanya di bulan Oktober 2013, BPD dengan NPL KUR tertinggi adalah BJB sebesar 11,2%. Sementara pada Oktober lalu, BPD dengan NPL KUR tertinggi adalah Bank Sulteng sebesar 28,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto