JAKARTA. Sampai bulan Oktober 2014 ini, volume kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan 7 bank nasional telah mencapai Rp 155,85 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 33,49% secara year on year (yoy) dibanding bulan Oktober 2013 yang mencapai Rp 116,75 triliun. Berdasarkan keterangan resmi Komite KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, belum lama ini, saat ini ada 7 bank penyalur KUR. Antara lain Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah). Bank BRI adalah penyalur KUR terbesar dengan total plafon mencapai Rp. 112,9 triliun. Selain sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masing-masing plafondnya sebesar Rp. 20,4 triliun dan Rp. 92,4 triliun, debiturnya 116.664 usaha mikro kecil (UMK) dan 11.109.447 UMK, rata-rata kredit Rp. 175,6 juta/debitur dan Rp. 8,3 juta/debitur, serta non performing loan (NPL) penyaluran masing-masing 3,2% dan 2,0%.
Penyaluran KUR 7 bank telah capai Rp 155,85 T
JAKARTA. Sampai bulan Oktober 2014 ini, volume kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan 7 bank nasional telah mencapai Rp 155,85 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 33,49% secara year on year (yoy) dibanding bulan Oktober 2013 yang mencapai Rp 116,75 triliun. Berdasarkan keterangan resmi Komite KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, belum lama ini, saat ini ada 7 bank penyalur KUR. Antara lain Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah). Bank BRI adalah penyalur KUR terbesar dengan total plafon mencapai Rp. 112,9 triliun. Selain sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masing-masing plafondnya sebesar Rp. 20,4 triliun dan Rp. 92,4 triliun, debiturnya 116.664 usaha mikro kecil (UMK) dan 11.109.447 UMK, rata-rata kredit Rp. 175,6 juta/debitur dan Rp. 8,3 juta/debitur, serta non performing loan (NPL) penyaluran masing-masing 3,2% dan 2,0%.