Penyaluran KUR di kawasan timur minim



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) masih belum merata di seluruh kawasan Indonesia. Konsentrasi masih terpusat di wilayah Pulau Jawa dan Sumatra.

Kritik ini terlontar dari Sekretaris Jendral Partai Nasional Demokrat, Johnny G. Plate. Dari gambaran kinerja penyaluran KUR PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), kata Johnny, sebanyak 58% kredit KUR terpusat di Pulau Jawa dan 20% lainnya di Sumatra.

Sedangkan untuk porsi KUR ke wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, totalnya di bawah 10%. Padahal, "Lembaga legislatif juga ingin KUR bisa merata tersalur ke beberapa daerah tertinggal," ujar Johny.


Menanggapi kritikan anggota DPR, Putrama Wahju Setyawan, Direktur Bisnis Menengah BNI menerangkan, untuk menyalurkan kredit tidak bisa serampangan. Dalam menyalurkan KUR, semisal, bank harus membangun outlet dan menyiapkan infrastruktur.

Seperti pada tahun 2018 ini, lanjut Putrama, BNI akan menyediakan 400 kantor cabang pembantu untuk bisa menyalurkan KUR. BNI melakukan ini guna bisa menjagkau daerah lain di Indonesia.

Adapun saat ini, BNI telah menyalurkan Rp 9,7 triliun dana KUR kepada 2,4 juta debitur. Dari jumlah itu, 41% mengalir ke kredit produktif. "Ke sektor produksi pertanian perikanan industri dan jasa," imbuh Achmad Baiquni, Direktur Utama Bank Negara Indonesia, Senin (22/1).

Bank penyalur KUR lainnya, yakni PT Bank Mandiri Tbk menyatakan, terdapat beberapa kendala untuk menggenjot penyaluran KUR di wilayah Indonesia bagian Timur.

Salah satunya terkait lokasi usaha. Semisal di Papua, kata Rohan Hafas Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, pengusaha industri dan perdagangan banyak didominasi pendatang yang sebagian tidak menetap di Papua. "Sehingga lokasi usaha dan rumah tinggal berstatus sewa," ujar Rohan, Selasa (23/1).

Pada akhir tahun 2017, Bank Mandiri sudah menyalurkan KUR sebanyak Rp 237,3 miliar ke kawasan Indonesia Timur. Sebanyak Rp 201,6 miliar dari KUR itu, disalurkan ke wilayah Papua. Sedangkan Rp 23,1 miliar disalurkan di Papua Barat dan Rp 12,6 ke Maluku.

Adapun Yuana Sutyowati, Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan, penyaluran KUR sangat ditentukan oleh relalita bisnis di lapangan. "Kredit bank menyesuaikan banyak tidaknya pengusaha di suatu daerah," tandas Yuana.

Untuk meningkatkan KUR di wilayah Timur, Yuana berjanji akan mendukung pertumbuhan usaha-usaha baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati