Penyaluran pembiayaan Mandiri Tunas tembus 38%



JAKARTA. Kondisi makro ekonomi yang muram sejak pertengahan tahun lalu berdampak negatif terhadap pertumbuhan sejumlah aktivitas usaha. Tak terkecuali, industri pembiayaan. Industri ini terseret perlambatan pertumbuhan produksi otomotif.

Tak heran jika Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) meramal, pertumbuhan bisnis di sepanjang tahun ini hanya di kisaran 5%-10%.

Namun, tidak demikian dengan PT Mandiri Tunas Finance. Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini patut bersyukur. Sebab, pencapaian penyaluran pembiayaannya hingga separuh pertama tahun ini tembus Rp 7,2 triliun atau melesat sekitar 38% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.


Direktur Utama Mandiri Tunas Finance Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, sebetulnya realisasi pembiayaan baru dari Januari sampai Juni 2014 masih 45% terhadap total target pembiayaan tahun ini yang sebesar Rp 16 triliun. “Tetapi, saya optimistis, 55% sisanya akan dibukukan di separuh kedua ini,” ujarnya ditemui KONTAN, akhir pekan lalu.

Optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat permintaan pembiayaan kendaraan roda empat segmen mobil penumpang (passanger) masih menggeliat. Nah, Mandiri Tunas Finance sendiri tercatat banyak berkutat di bisnis pembiayaan mobil passangger, yakni 60% dari seluruh porsi pembiayaan mobil yang mencapai 93% terhadap total pembiayaan.

Sekadar informasi saja, dari total pembiayaan sebesar Rp 7,2 triliun, di antaranya 93% mengalir ke roda empat baru, 4% mobil bekas, 2,5% sepeda motor, dan 0,5% alat berat. Secara unit, mobil baru yang dibiayai perseroan di separuh pertama ini mencapai 47.803 unit, mobil bekas 3.732 unit, serta sepeda motor 7.813 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa