KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance membukukan kinerja positif, salah satunya terlihat dari adanya pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru pada Juni 2024. Hal ini dirasakan oleh PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang membukukan peningkatan penyaluran baru sebesar 20% menjadi senilai Rp 4,62 triliun pada Juni 2024. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,84 triliun. Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengatakan, dari sisi pertumbuhan saat ini pembiayaan mobil bekas masih merupakan penyokong pertumbuhan pembiayaan di CNAF.
"Ini terbukti secara komposisi pembiayaan mobil bekas sampai dengan Juni 2024 adalah sebesar Rp 2,91 triliun atau 69% dari total penyaluran pembiayaan baru," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Senin (8/7). Secara tahunan, pembiayaan kendaraan bekas meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu sebesar Rp 1,72 Triliun atau 45% dari total penyaluran pembiayaan baru di CNAF. Baca Juga:
Naik 11,21%, Piutang Pembiayaan Multifinance Capai Rp 490,69 Triliun pada Mei 2024 Sampai dengan bulan Juni 2024, posisi Non Performing Financing (NPF) CNAF berada di angka 1,42% atau turun atau membaik 0,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 1,47%. Adapun, di sepanjang tahun ini, CNAF menargetkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9 triliun. Ristiawan bilang pihaknya optimistis setiap pertumbuhan setiap segmen akan meningkat sampai dengan akhir tahun 2024. Salah satu strategi CNAF dalam mendongkrak kinerja di tahun 2024 ini yaitu dengan mengembangkan digitalisasi yang membuat transaksi untuk nasabah menjadi semakin mudah, aman, efisien, dan terjangkau. Selain itu, CNAF juga memberikan suku bunga dengan metode Risk Based Pricing atau penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah dan juga terus bersinergi dengan induk usaha yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk menjaring nasabahnya dengan terus mengembangkan program referral. Kemudian PT Mandala Multifinance Tbk (
MFIN) melaporkan total penyaluran pembiayaan perusahaan mencapai kurang lebih sebesar Rp 3,2 triliun, angka ini tumbuh 17% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana menjelaskan penyaluran pembiayaan Mandala masih didominasi oleh pembiayaan motor baru dan bekas. Ia melihat segmen ini masih menjadi pilihan masyarakat untuk mendukung kegiatan mobilitas sehari-hari. "Selain itu, segmen multiguna juga masih berpotensi mendorong penyaluran pembiayaan, terutama untuk memenuhi kebutuhan produktif yang salah satunya digunakan sebagai modal kerja sektor UMKM," ujar Christel kepada Kontan.co.id, Senin (8/7). Meskipun tidak membeberkan angkanya, Christel menyebut penyaluran pembiayaan Mandala cukup terjaga dengan NPF perusahaan masih di bawah rata-rata industri. Pihaknya berupaya menjalankan berbagai strategi agar angka NPF ini tetap terjaga di antaranya dengan menjaga tingkat pencadangan yang optimal, lebih selektif dalam penyaluran pembiayaan kepada semua calon konsumen, serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Baca Juga: OJK: Kinerja Industri Perbankan Tetap Stabil di Mei 2024 "Kami menentukan berbagai strategi bisnis dengan tetap fokus pada pertumbuhan jangka panjang perusahaan melalui penyaluran pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat, diversifikasi portofolio serta meningkatkan inovasi teknologi dalam produk dan layanan untuk menjawab berbagai kebutuhan pelanggan," tuturnya. Sementara itu, anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yaitu PT BCA Finance menyampaikan penyaluran pembiayaan baru tercatat sebesar Rp 22,14 triliun pada Juni 2024. "Angka ini meningkat 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 20,12 triliun," ujar Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim kepada Kontan.co.id, Senin (8/7). Roni menyebut NPF perusahaan per Juni 2024 sebesar 2,05%, angka ini sedikit penurun dibandingkan posisi pada Mei 2024 sebesar 2,34%. Adapun target pembiayaan baru BCA Finance sampai dengan akhir tahu 2024 senilai Rp 47 triliun. Anak perusahaan PT Astra International Tbk, PT Federal International Finance (FIF) menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 43,66 triliun sampai dengan akhir tahun 2024 untuk seluruh lini bisnis pembiayaan yang terdiri dari FIFASTRA, DANASTRA, SPEKTRA, FINATRA, dan AMITRA. Khusus pembiayaan sepeda motor Honda yang disediakan oleh FIFASTRA, FIF menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 27,16 triliun Presiden Direktur FIF Siswadi mengatakan, khusus pembiayaan sepeda motor Honda yang disediakan oleh FIFASTRA, PT FIF menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 27,16 triliun.
Baca Juga: OJK Catat 7 Perusahaan Pembiayaan Belum Penuhi Ekuitas Minimum Per Mei 2024 "Sementara itu, nilai penyaluran pembiayaan perusahaan mencapai Rp 18,3 triliun atau meningkat sebesar 2,6% pada Mei 2024," ujar Siswadi saat ditemui usai konferensi pers Astra Financial, Senin (8/7). NPF Federal International Finance sampai dengan Mei 2024 senilai 1,2%. Selain itu, pada acara GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) FIF menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 13,6 miliar dan SPK sebanyak 550 unit. Tahun lalu PT FIF targetkan Rp10 miliar dan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sebanyak 500 unit. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari