KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat penyaluran pembiayaan syariah telah mencapai sebesar Rp 1,12 triliun hingga Mei 2025.

Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,22 triliun.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan, meski pada periode tersebut terjadi penurunan penyaluran pembiayaan syariah, ia menilai potensi pembiayaan syariah masih cukup besar untuk dikembangkan. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.

Tugu Insurance Sabet Penghargaan The Best Emission Reduction Transparency Award 2025

“Kami hadir sebagai solusi keuangan berbasis syariah untuk menjangkau lebih banyak nasabah. Kami melihat segmen ini tetap memiliki ruang pertumbuhan yang luas,” kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (20/6).

Baca Juga: Per Mei 2025, CNAF Catat Pertumbuhan Pembiayaan Investasi hingga 54%

Berbeda dengan pembiayaan syariah, penyaluran pembiayaan konvensional CNAF justru tumbuh signifikan. Per Mei 2025, pembiayaan konvensional tercatat mencapai Rp 3,35 triliun atau naik 25% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,68 triliun.

Dari sisi kontribusi, pembiayaan syariah menyumbang sekitar 25% dari total penyaluran pembiayaan baru CNAF per Mei 2025 yang tercatat sebesar Rp 4,48 triliun. 

Baca Juga: CNAF Catat Pembiayaan Kendaraan Bekas Capai Rp 2,87 Triliun per Mei 2025

Sementara itu, segmen kendaraan baru (new car) masih mendominasi portofolio pembiayaan syariah CNAF, dengan nilai mencapai Rp 1 triliun. Jumlah ini tumbuh 16% secara tahunan dibandingkan posisi Mei 2024 sebesar Rp 870 miliar.

Untuk terus mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, CNAF menyiapkan sejumlah strategi seperti perluasan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Beberapa di antaranya termasuk pembiayaan emas (bullion), refinancing syariah, serta pembiayaan perjalanan ibadah Haji ONH Plus dan Umrah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News