KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance telah mencatat penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah yang bervariasi sampai akhir April 2024. Seperti CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang telah mencatat penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp 1,04 triliun hingga akhir April 2024. Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman mengungkapkan penyaluran pembiayaan baru syariah di akhir April ini menunjukkan sedikit penurunan sebesar 3% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu senilai Rp 1,06 triliun.
Dari total pembiayaan syariah yang diraih CNAF, komposisi pembiayaan berbasis syariah ini masih didominasi oleh pembiayaan kendaraan baru berbasis syariah sebesar 69% atau senilai Rp 718,43 miliar.
Baca Juga: Laju Emiten Sektor Otomotif Lambat, Cek Rekomendasi Saham Pilihan Analis Sedangkan dari konvensional, total pembiayaan konvensional di CNAF sampai dengan April 2024 yaitu Rp 2,13 triliun dengan kontribusi pembiayaan baru untuk kendaraan bekas yang tertinggi sebesar 78% atau senilai Rp 1,66 triliun. "Sampai dengan akhir tahun 2024, kami optimistis menargetkan penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah mencapai Rp 3,64 triliun," kata Ristiawan kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5). Selain itu, di tahun ini, CNAF juga sedang mempersiapkan model bisnis baru yaitu Pembiayaan Haji ONH Plus dan Umroh. Namun hingga saat ini, CNAF masih melakukan koordinasi untuk mendapatkan persetujuan dari regulator. Salah satu strategi CNAF dalam meningkatkan pembiayaan syariah yaitu dengan mengembangkan dan memperluas layanan produk-produk yang dapat memberikan opsi dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Adapun CNAF juga akan meningkatkan penetrasi pembiayaan Syariah dan pengembangan produk
refinancing syariah.
Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Catat Pembiayaan Syariah Rp 1,36 Triliun Per April 2024 Kemudian Mandiri Utama Finance (MUF) juga menyampaikan telah membukukan penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp 1,36 triliun hingga April 2024. Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan pencapaian tersebut melebihi target pembiayaan syariah yang telah ditetapkan sebesar Rp 1,0 Triliun, sehingga penyaluran pembiayaan syariah tercapai lebih dari 130% dari target. "Pertumbuhan pembiayaan syariah tahun ini lebih tinggi secara tahunan dibandingkan pertumbuhan pembiayaan konvensional," kata Stanley kepada Kontan.co.id, Jumat (10/5).
Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Catat Pembiayaan Syariah Rp 1,04 Triliun Hingga April 2024 Pembiayaan syariah MUF ini tumbuh lebih dari 100% dibandingkan tahun 2023 lalu. Stanley bilang, pertumbuhan penyaluran pembiayaan syariah didominasi oleh segmen pembiayaan pembelian mobil, baik baru maupun bekas. Selain itu, saat ini MUF juga tengah memfokuskan pembiayaan syariah untuk pembelian kendaraan bermotor. "Hingga saat ini kami belum memulai untuk membiayai kebutuhan Haji ataupun Umroh," tuturnya. Adapun untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, MUF menerapkan sejumlah strategi, seperti dengan menghadirkan paket pembiayaan yang menarik, konsisten melakukan edukasi dan literasi pembiayaan syariah, menyediakan berbagai alternatif akad pembiayaan yang mampu menjangkau seluruh kebutuhan pembiayaan syariah serta bekerja sama dengan berbagai mitra yang memiliki pasar potensial dan komunitas yang dekat dan
concern dengan pembiayaan syariah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati