Penyaluran pinjaman mengalami kenaikan, fintech lending lakukan credit scoring system



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang masih mewabah membuat fintech P2P Lending mengambil peran untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan ke sektor tertentu.

PT Lunaria Annua Teknologi (Koinworks) misalnya, yang mencatat sejak adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) permintaan pinjaman meningkat 30%. Hal itu dikarenakan tingginya antusias masyarakat dalam mengajukan pinjaman untuk mengembangkan usaha.

Chief Operation Officer KoinWorks Bernard Arifin menyebutkan, atas pencapaian tersebut pihaknya menilai tak sedikit dari pelaku usaha yang secara perlahan mulai bangkit dan mempersiapkan bisnis era new normal. Menurutnya, salah satu langkah yang dilakukan pelaku usaha ialah mencari tambahan dana untuk pembiayaan bisnis melalui pembiayaan produktif di fintech.


Baca Juga: Modalku telah salurkan pinjaman Rp 15,4 triliun hingga semester I-2020

“KoinWorks melihat pebisnis khususnya UKM yang bisnisnya bergerak secara daring lebih adaptif dan dapat bertahan di kondisi pandemi dan new normal. Hal ini di dukung oleh data yang kami dapatkan di portofolio, dimana sektor UKM digital mengalami lonjakan transaksi dari biasanya,” ujar Bernard Rabu, (!5/7).

Lanjut ia, UKM yang telah terkoneksi secara digital menghasilkan digital footprint yang saat ini dimanfaatkan sekaligus di kombinasikan oleh Koinworks dengan sistem penilaian kredit perbankan tradisional untuk mengefisiensikan proses dan menghasilkan kualitas pinjaman yang lebih terukur.

“Untuk mengantisipasi perubahan ekonomi di kondisi saat ini, Koinworks juga telah menyesuaikan credit scoring system. Sehingga, nantinya dapat menghasilkan pinjaman yang berkualitas untuk di danai oleh lender Koinworks,” tambahnya.

Asal saja, peneliti Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Nailul Huda menjelaskan beberapa lembaga telah memprediksi Indonesia akan mengalami resesi di tahun 2020. Oleh sebabnya, hal ini akan mendatangkan dampak bagi pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Baca Juga: Investasi emas digital masih diminati, pakar keamanan siber ingatkan hal ini

Ia bilang, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Bank Indonesia (BI) di perkirakan pertumbuhan ekonomi dan kredit UKM mengalami penurunan.

“Kalau mengacu penelitian INDEF di tahun 2019, fintech lending mempunyai kontribusi untuk mengurangi kemiskinan dan berdampak signifikan terhadap kinerja UKM. Hal ini menunjukkan adanya peluang bagi industri fintech untuk berkontribusi dalam menyembuhkan UKM yang membutuhkan pendanaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .