Penyaluran Pinjaman Produktif Fintech Lending Fluktuatif, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pinjaman industri fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor produktif mengalami penurunan sepanjang Agustus 2023. Fluktuasi penyaluran pinjaman ini dinilai kerap terjadi.

Menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran pinjaman fintech P2P lending pada sektor produktif terkoreksi 10,78% YoY menjadi Rp 8,01 triliun di Agustus 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 8,98 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menyampaikan fluktuasi penyaluran pendanaan terhadap sektor produktif memang terus terjadi.


“Hal ini juga dikarenakan adanya kebutuhan konsumtif bagi masyarakat Indonesia yang masih relatif besar dan layanan P2P lending yang relatif mudah dijangkau,” ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, dikutip Selasa (17/10).

Baca Juga: East Ventures Telah Salurkan Dana US$ 6,6 Juta Per Semester I-2023

Agusman mengungkapkan, selain itu pihaknya juga menjumpai kendala dalam mendorong penyaluran pendanaan kepada sektor produktif.

“Di antaranya perlunya dukungan ekosistem atau kerja sama dengan melibatkan asosiasi, pemerintah daerah, dan stakeholders lainnya yang masih harus ditingkatkan agar penyalurannya tumbuh sehat dengan tingkat kualitas pendanaan terjaga,” ungkapnya.

Lantas bagaimana penyaluran pinjaman di masing-masing pemain?

PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran berhasil mencatat total penyaluran pinjaman usaha hingga September 2023 lebih dari Rp 2,13 triliun.

“Pencapaian selama periode Januari hingga September 2023 tersebut menunjukkan kinerja Group Akseleran tumbuh hingga 6,5% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022,” ujar Group CEO dan Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan kepada KONTAN, Selasa (17/10).

Ivan menyebutkan, secara portofolio sebanyak 98% merupakan pinjaman ke sektor produktif khususnya UKM. Sedangkan 2% untuk sektor konsumtif yang menyasar ekosistem Akseleran melalui produk employee loan.

Baca Juga: Modalku Gandeng STACS Luncurkan ESGpedia di Indonesia

“Untuk sektor usaha produktif yang kami fasilitasi sejauh ini adalah sektor infrastruktur, konstruksi dan diikuti oleh sektor-sektor usaha lainnya, seperti energi, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengangkutan dan pergudangan, dan lainnya,” kata Ivan.

Ivan menambahkan, hingga akhir tahun 2023 pihaknya menargetkan penyaluran pinjaman produktif bisa mencapai Rp 3,5 triliun. Menurutnya, Akseleran masih berada di jalur pertumbuhan yang positif hingga sejauh ini.

Editor: Tendi Mahadi