Penyataan Bank Indonesia Bisa Kembali Mengerek Kurs Rupiah pada Jumat (18/3)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan besok, Jumat (18/3). Dukungan fundamental positif dari dalam negeri akan menjadi pendorong rupiah esok hari.

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C Permana mengatakan bahwa pernyataan antisipatif Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo selepas Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memberikan sinyal positif bagi para pelaku pasar.

Menurut dia, dengan BI bersikap antisipatif terhadap seluruh risiko global yang sedang terjadi, seperti konflik Rusia-Ukraina, kenaikan suku bunga acuan global, hingga kenaikan komoditas energi menunjukkan BI sudah siap menghadapi hal tersebut. Ini membuat pelaku pasar akan lebih tenang menyambut ketidakpastian tersebut.


Baca Juga: Hasil FOMC Sesuai Ekspektasi, Rupiah Menguat ke Rp 14.302 per Dolar AS

“Sikap BI ini memperlihatkan bahwa memang ada risiko dari global, tapi fundamental ekonomi di dalam negeri yang baik akan mampu meredam tersebut. Tercermin dari data ekonomi, khususnya neraca perdagangan yang kembali surplus,” terang Fikri ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (17/3).

Selain dari sentimen tersebut, Fikri melihat besok pasar akan mengantisipasi rilis data inflasi Uni Eropa serta hasil rapat bank sentral Inggris soal keputusan suku bunga acuan. Oleh karena itu, dia memperkirakan rupiah besok akan cenderung stabil dengan potensi terapresiasi. Proyeksinya, rupiah akan ada di rentang Rp 14.220 per dolar AS-Rp 14.320 per dolar AS.  

Adapun, rupiah di pasar spot mengakhiri perdagangan hari ini, Kamis (17/3) dengan penguatan 0,07% ke Rp 14.302 per dolar AS. Sementara di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda ini terapresiasi 0,15% dan ditutup di level Rp 14.290 per dolar AS.

Baca Juga: Meski IHSG Turun, Asing Masih Mencatat Net Buy Pada Kamis (17/3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati