JAKARTA. Meski tak keberatan ada pengaturan berupa penerbitan satu kartu e-money, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) khawatir penerbitan satu kartu e-money akan memicu terjadinya monopoli. Rico Usthavia Frans, SVP Electronic Banking Bank Mandiri mengatakan, penyatuan e-money belum tentu menjadi solusi kemudahan transaksi melalui satu kartu. "Satu kartu justru akan memicu monopoli dan persaingan yang tidak sehat," ujar Rico, akhir pekan lalu. Saat ini, Bank Mandiri menyediakan layanan kartu e-money seperti E-Toll dan Indomaret Card dengan total volume transaksi mencapai Rp 30 miliar setiap bulan. Sampai Juli lalu, pemegang kartu E-Toll dan Indomaret sendiri mencapai 1 juta.
Penyatuan e-money bisa memicu monopoli
JAKARTA. Meski tak keberatan ada pengaturan berupa penerbitan satu kartu e-money, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) khawatir penerbitan satu kartu e-money akan memicu terjadinya monopoli. Rico Usthavia Frans, SVP Electronic Banking Bank Mandiri mengatakan, penyatuan e-money belum tentu menjadi solusi kemudahan transaksi melalui satu kartu. "Satu kartu justru akan memicu monopoli dan persaingan yang tidak sehat," ujar Rico, akhir pekan lalu. Saat ini, Bank Mandiri menyediakan layanan kartu e-money seperti E-Toll dan Indomaret Card dengan total volume transaksi mencapai Rp 30 miliar setiap bulan. Sampai Juli lalu, pemegang kartu E-Toll dan Indomaret sendiri mencapai 1 juta.