Penyebab Autisme Pada Anak, Kenali Ciri Spektrum Autisme dan Gejalanya



KONTAN.CO.ID - Autisme pada anak adalah salah satu gangguan perkembangan dan perilaku anak yang ditandai dengan terganggunya kemampuan komunikasi, interaksi sosial, serta perilaku berulang/repetitif tanpa tujuan. 

Gejala autisme pada anak sangat bervariasi mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat. 

Ciri spektrum autisme juga bisa dilihat mulai anak berusia 9 bulan. Misalnya, saat anak dipanggil tidak ada ketertarikan pada mainan, menghindari kontak mata, maupun terlambat bicara. 


Lalu, apa saja penyebab autisme pada anak? 

Baca Juga: 25 Ucapan Hari Peduli Autisme 2 April 2024, Yuk Ramaikan di Sosmed!

Penyebab autisme pada anak 

Penyebab autisme pada anak masih belum dapat diketahui secara pasti. Diduga terdapat kombinasi multifaktor sebagai penyebab autisme pada anak yakni faktor genetik dan lingkungan. 

Peran faktor genetik penyebab autisme pada anak antara lain seperti dirangkum dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

  • Jenis kelamin laki-laki 
  • Anak kembar identik
  • Anak yang mengalami kelainan bawaan seperti sindroma Fragil X. 
Faktor lain yang diduga menjadi pemicu autisme pada anak adalah:

  • Semakin tuanya usia ibu waktu melahirkan
  • Penyulit kehamilan dan persalinan, seperti ibu hamil dengan diabetes melitus, prematur, asfiksia, infeksi bayi
  • Faktor lingkungan seperti racun yang menyebabkan gangguan perkembangan otak
  • Dilahirkan dari ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol atau obat-obatan tertentu, terutama obat epilepsi, selama masa kehamilan
Baca Juga: 28 Twibbon Hari Peduli Autisme 2024 dengan Desain Keren, Yuk Ramaikan di Sosmed!

Ciri spektrum autisme

Sebagian besar ciri spektrum autisme pada anak sudah muncul sejak dini, sehingga bisa didiagnosis pada anak sebelum usia 2 tahun. 

Namun, sebagian besar anak dengan spektrum autisme didiagnosis setelah usia 4 tahun. Padahal, semakin dini anak terdiagnosis autisme, semakin dini anak akan mendapatkan penanganan yang tepat sehingga memiliki peluang kehidupan yang lebih baik di masa depan. 

Beberapa ciri spektrum autisme pada anak seperti dirangkum dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia antara lain: 

  • Ketika anak sudah berusia 9 bulan namun tidak ada reaksi ketika namanya dipanggil atau tidak ada ketertarikan saat diperlihatkan mainan
  • Pada anak usia 12 bulan menghindari kontak mata atau terlambat bicara, belum dapat menunjuk
  • Anak usia 16 bulan selalu mengulang-ngulang satu kata atau tertarik dan terobsesi berlebih terhadap benda atau aktivitas
  • Pada anak usia 24 bulan anak belum dapat mengerti instruksi yang diberikan dan belum ada kata-kata yang diucapkan dengan jelas dan benar. 
Baca Juga: Apakah Epilepsi Bisa Sembuh? Ini Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Gejala autisme

Selain ciri-ciri di atas, ada beberapa gejala autisme pada anak terkait dengan gangguan komunikasi dan interaksi sosial seperti dirangkum dari laman Kementerian Kesehatan

  • Tidak merespons saat namanya dipanggil, meski kemampuan indera pendengarannya normal
  • Tidak pernah mengungkapkan emosi dan tidak peka terhadap perasaan orang lain
  • Tidak bisa memulai atau meneruskan percakapan, bahkan hanya untuk meminta sesuatu
  • Sering mengulang kata (ekolalia), termasuk latah, tetapi tidak memahami penggunaannya secara tepat
  • Sering menghindari kontak mata dan kurang menunjukkan ekspresi wajah
  • Memiliki nada bicara yang tidak biasa, misalnya datar seperti robot
  • Lebih senang menyendiri, seperti berada di dunianya sendiri
  • Tidak memahami pertanyaan atau petunjuk sederhana
  • Enggan berbagi, berbicara, atau bermain dengan orang lain
  • Menghindari atau menolak kontak fisik dengan orang lain
Baca Juga: Tanda-Tanda Anak Speech Delay yang Tidak Boleh Disepelekan

Gejala autisme pada anak gangguan pola perilaku

Penderita autisme memiliki pola perilaku, aktivitas, atau minat yang tampak tidak biasa, terbatas, dan dilakukan secara berulang-ulang.

Beberapa gejala autisme yang berkaitan dengan gangguan pola perilaku tersebut adalah :

  • Sensitif terhadap cahaya, sentuhan, atau suara, tetapi tidak merespons rasa sakit.
  • Pola aktivitas yang selalu sama dan marah jika ada perubahan.
  • Kelainan pada sikap tubuh atau pola gerakan, misalnya selalu berjalan dengan berjinjit.
  • Gerakan repetitif atau berulang, misalnya mengibaskan tangan atau mengayunkan tubuh ke depan dan belakang.
  • Jenis makanan yang dipilih cenderung sama, misalnya makanan dengan tekstur tertentu.

Diagnosis 

Diagnosis Autism Spectrum Disorder (ASD) dilakukan oleh tim medis atau psikolog melalui evaluasi perilaku dan perkembangan anak. 

Tes dan alat penilaian khusus digunakan untuk mengidentifikasi gejala ASD dan menentukan tingkat keparahan serta kebutuhan perawatan yang diperlukan.

Baca Juga: ​Daftar Hari Penting Nasional dan Internasional Bulan April 2024

Pengobatan

Pengobatan Autism Spectrum Disorder (ASD) melibatkan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Beberapa bentuk pengobatan yang umum digunakan meliputi:

1. Terapi perilaku dan komunikasi

Terapi perilaku, seperti Applied Behavior Analysis (ABA), digunakan untuk membantu individu dengan ASD mengembangkan keterampilan sosial, berkomunikasi, dan mengurangi perilaku yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Menarik, 6 Drama Korea Ini Punya Karakter Difabel Dalam Ceritanya

2. Terapi bicara dan bahasa

Terapi ini membantu meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal pada individu dengan ASD.

3. Terapi pendukung dan terapi sensorik

Terapi ini bertujuan untuk membantu individu dengan ASD dalam mengelola rangsangan sensorik dan meningkatkan keterampilan adaptasi mereka.

Demikian penjelasan mengenai gejala autisme, ciri spektrum autisme, dan autisme pada anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News