KONTAN.CO.ID - Kondisi bayi yang berwarna kekuningan atau dikenal dengan bayi kuning, sering kali membuat orangtua khawator dan panik. Bayi kuning (Neonatal jaundice) adalah kondisi yang umum dialami bayi baru lahir. Pada umumnya kondisi ini ditandai dengan warna kulit atau bagian putih mata bayi menjadi kuning. Meskipun tidak berbahaya, kondisi bayi kuning perlu diwaspadai orangtua jika buah hati menunjukkan kondisi yang tidak kunjung membaik.
Penyebab bayi kuning
Penyebab bayi kuning adalah penumpukan bilirubin pada darah bayi. Bilirubin merupakan zat kuning yang berasal dari proses penghancuran sel darah merah secara alami. Hal ini biasa terjadi karena fungsi hati bayi yang belum bisa bekerja secara maksimal. Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi terlahir dengan penyakit kuning, yaitu: 1. Kelahiran prematur Bayi yang lahir secara prematur memiliki risiko tinggi mengalami kondisi bayi kuning. Hal ini dikarenakan organ hati pada bayi prematur belum matang sehingga belum mampu mengeluarkan bilirubin secara maksimal, akibatnya terjadi penumpukan bilirubin yang kemudian muncul dengan ciri kulit dan bagian putih mata yang menguning. 2. Golongan darah ibu dan bayi berbeda Perbedaan rhesus (Rh) darah antara ibu dan bayi membuat tubuh ibu menghasilkan antibodi yang dapat melawan sel darah merah bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan perombakan sel darah merah pada bayi sehingga terjadi penumpukan bilirubin dalam darah bayi. Hal ini dapat dicegah dengan menyuntikkan Rh immune-globulin kepada ibu. 3. Kekurangan cairan Kondisi bayi kuning dapat disebabkan oleh kekurangan cairan. Kurangnya asupan cairan pada tubuh bayi menyebabkan kadar bilirubin dalam darah meningkat, sehingga bayi mengidap penyakit kuning. 4. Infeksi Penyakit kuning pada kondisi bayi yang sehat baru akan muncul 2-3 hari setelah kelahiran. Apabila bayi mengalami masalah ini kurang dari satu hari setelah lahir, ada kemungkinan disebabkan oleh infeksi, kekurangan enzim, atau gangguan sistem pencernaan. Baca Juga: 9 Penyebab Kulit Tangan Gatal selain Eksim yang Perlu Diwaspadai 5. Nutrisi tidak tercukupi Penyebab bayi kuning selanjutnya adalah nutrisi yang tidak terpenuhi. Apabila ASI yang dihasilkan oleh ibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, bayi dapat mengalami dehidrasi dan kekurangan asupan kalori harian. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh bayi kekurangan cairan dan terjadi penumpukan bilirubin pada darah bayi. Sehingga muncul perubahan warna kuning pada kulit dan mata. Perlu diwaspadai bahwa jika kadar bilirubin berlebih di dalam darah dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti: 1. Ensefalopati bilirubin akut yang terjadi ketika bilirubin dalam darah memasuki area otak, hal ini dapat merusak sel-sel otak. Beberapa gejala yang muncul akibat kondisi ini di antaranya:- Demam dan muntah.
- Kesulitan menghisap ASI.
- Sulit dibangunkan.
- Tampak lesu.
- Lebih sering rewel dan gelisah.
- Leher dan tubuh melengkung ke belakang.
Ciri-ciri bayi kuning
Beberapa gejala atau ciri-ciri yang ditunjukkan oleh bayi kuning yang perlu diperhatikan orangtua yakni sebagai berikut:- Perubahan warna mata dan kulit bayi menjadi kuning, dimulai dari wajah, dada, perut, kemudian kaki.
- Urine berwarna gelap atau kuning pekat.
- Feses bayi berwarna lebih pucat.