Penyebab epilepsi dan faktor yang memicu kejang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Epilepsi merupakan suatu penyakit di mana tubuh seseorang menjadi kejang. Biasanya, penyebab epilepsi adalah luka yang terjadi di otak. Namun, bagi sebagian orang, penyebab pastinya tak bisa ditentukan. Seseorang didiagnosa memiliki epilepsi jika tubuh kejang terjadi lebih dari satu kali.

Mengutip dari Web MD (webmd.com), kejang terjadi saat impuls listrik di otak melebihi batas normal. Ledakan itu menyebar ke bagian tubuh lain sehingga menyebabkan otot kedutan yang tak terkontrol.

Kejang dibedakan menjadi dua tipe, yaitu focal seizure dan generalized seizure. Focal seizure adalah kejang yang terjadi pada satu bagian otak saja. Tipe kejang ini bisa menyebabkan seseorang menjadi tak sadarkan diri. Ada pula yang tetap sadar, tapi emosi dan kemampuan indra mengalami perubahan.


Berbeda dari focal seizure, generalized seizure terjadi di seluruh bagian otak. Web MD mengatakan bahwa generalized seizure dibedakan menjadi enak jenis, yaitu absence seizure, tonic seizure, atonic seizure, clonic seizure, myoclonic seizure, dan tonic-clonic seizure.

Baca Juga: Kejang demam bisa sebabkan epilepsi

Tiap jenis generalize seizure memunculkan gejala yang berbeda-beda. Misalnya, absence seizure yang sering terjadi pada anak-anak. Jenis generalized seizure ini membuat bibir mengecap dan mata berkedip secara tidak normal.

Penyebab Epilepsi

Mengutip dari Web MD, penyebab epilepsi tak bisa ditemukan pada 70% penderitanya. Namun, biasanya penyakit ini dikarenakan kerusakan pada otak. Misalnya, kekurangan oksigen pada bayi lahir, tumor otak, gegar otak, genetik, meningitis, jumlah sodium dan gula darah yang abnormal, stroke, dan lain-lain.

Penyebab Kejang

Seperti yang telah dikatakan, epilepsi diawali dengan kejang yang terjadi sebanyak beberapa kali. Ada faktor-faktor yang menyebabkan hal itu bisa terjadi. Dengan menghindari faktor-faktor berikut, Anda bisa mengurangi resiko terjadinya kejang.

Baca Juga: 5 Olahraga otak untuk meningkatkan kemampuan otak meski usia bertambah

Beberapa faktor yang dimaksud adalah tidak minum obat yang telah diresepkan dokter, mengonsumsi terlalu banyak alkohol, kurang tidur, menggunakan obat-obatan ilegal (seperti kokain dan ekstasi), atau penggunaan obat-obatan lain yang menyebabkan kejang.

Web MD mengatakan, kejang yang dialami oleh penderita epilepsi wanita bisa meningkat saat masa menstruasi. Anda bisa mencegahnya dengan mengonsumsi jenis obat tertentu sebelum masa menstruasi Anda tiba.

Selanjutnya: Epilepsi tak hanya kejang dan otot kaku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News