MOMSMONEY.ID - Jadi pertanyaan, apa saja penyebab gula darah naik? Mari ketahui selengkapnya di sini! Gula darah adalah glukosa yang ada dalam aliran darah kita, yang digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi utama. Namun, kadar gula darah yang terlalu tinggi atau tidak terkontrol dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi penderita diabetes.
Kadar gula darah yang tinggi disebut dengan hiperglikemia, dan jika dibiarkan terus-menerus, bisa menyebabkan komplikasi serius. Memahami penyebab gula darah naik sangat penting, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan dan mencegah diabetes. Baca Juga: 14 Tips Sehat dan Bugar di Usia 30 Tahun ke Atas, Bisa Bantu Panjang Umur lo Lantas, apa saja penyebab gula darah naik? Penyebab Gula Darah Naik Apa Saja? Melansir dari laman Cleveland Clinic, inilah penyebab gula darah naik dan faktor risikonya: 1. Resistensi Insulin Salah satu penyebab utama hiperglikemia adalah resistensi insulin. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin dengan baik. Jika tubuh tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, gula darah naik bisa terjadi. Resistensi insulin merupakan penyebab utama diabetes tipe 2, namun kondisi ini juga bisa dialami oleh orang tanpa diabetes atau penderita diabetes tipe lainnya. Resistensi insulin bisa bersifat sementara atau kronis. Penyebab umum resistensi insulin meliputi:
- Obesitas: Khususnya lemak berlebih di perut dan sekitar organ (lemak visceral) sering dikaitkan dengan resistensi insulin.
- Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup yang tidak aktif juga berkontribusi pada resistensi insulin.
- Pola makan tinggi karbohidrat dan lemak jenuh: Makanan olahan dan tinggi lemak jenuh dapat memperburuk resistensi insulin.
- Obat-obatan tertentu: Obat seperti kortikosteroid, beberapa obat tekanan darah, obat untuk HIV, dan obat psikiatri dapat menyebabkan resistensi insulin jangka pendek atau panjang.
- Kondisi hormonal tertentu: Sindrom Cushing (kelebihan kortisol), akromegali (kelebihan hormon pertumbuhan), dan kehamilan dapat memicu resistensi insulin.
- Kondisi genetik bawaan: Beberapa sindrom langka seperti Sindrom Rabson-Mendenhall dan Sindrom Donohue dapat menyebabkan resistensi insulin.
- Diabetes tipe 1: Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas, sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup.
- Pankreatitis kronis: Peradangan berkepanjangan pada pankreas dapat merusak sel-sel yang memproduksi insulin, menyebabkan diabetes tipe 3c.
- Kanker pankreas: Kanker pankreas bisa merusak sel-sel penghasil insulin. Sekitar 25% penderita kanker pankreas didiagnosis menderita diabetes sebelum diagnosis kanker tersebut.
- Fibrosis kistik: Penderita fibrosis kistik mengalami penumpukan lendir yang dapat merusak pankreas, mengakibatkan produksi insulin yang kurang dan menyebabkan diabetes terkait fibrosis kistik (CFRD).
- Penggunaan insulin yang tidak cukup: Ini bisa terjadi karena menyuntikkan insulin yang salah, insulin yang kedaluwarsa, atau masalah teknis dengan injeksi insulin.
- Tidak menyesuaikan waktu makan dan asupan insulin: Tidak mengatur waktu asupan karbohidrat dengan baik dapat menyebabkan gula darah melonjak.
- Dosis obat diabetes yang tidak sesuai: Obat oral diabetes mungkin tidak cukup untuk mengontrol gula darah jika dosisnya terlalu rendah.
- Kurang aktivitas fisik: Menjadi kurang aktif dari biasanya bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat.
- Fenomena fajar: Kondisi ini terjadi saat tubuh memproduksi hormon pada dini hari yang menyebabkan kenaikan kadar gula darah.