KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat pembatasan aktivitas masyarakat atau PPKM diberlakukan di Jakarta, kualitas udara meningkat signifikan. Namun, ketika pembatasan dilonggarkan, terjadi lonjakan polusi udara disebabkan oleh aktivitas transportasi berbahan bakar minyak. Ferdy Hasiman, peneliti Alpha Research and Datacenter mengatakan kualitas udara di Ibu Kota Jakarta kian memburuk, atau jauh lebih berkualitas jika dibandingkan dengan saat pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Selama masa pandemi COVID-19 di mana dilakukan pembatasan kegiatan, terlihat bahwa kualitas udara di Jakarta menjadi lebih baik. Dari data ISPU (Index Standar Pencemaran Udara) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, tercatat bahwa adanya penurunan emisi (PM10) pada tahun 2020 hingga di angka 29,41 mg/Nm3," ungkap Ferdy.
Penyebab Polusi Udara Tinggi di Jakarta Belakangan Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat pembatasan aktivitas masyarakat atau PPKM diberlakukan di Jakarta, kualitas udara meningkat signifikan. Namun, ketika pembatasan dilonggarkan, terjadi lonjakan polusi udara disebabkan oleh aktivitas transportasi berbahan bakar minyak. Ferdy Hasiman, peneliti Alpha Research and Datacenter mengatakan kualitas udara di Ibu Kota Jakarta kian memburuk, atau jauh lebih berkualitas jika dibandingkan dengan saat pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). "Selama masa pandemi COVID-19 di mana dilakukan pembatasan kegiatan, terlihat bahwa kualitas udara di Jakarta menjadi lebih baik. Dari data ISPU (Index Standar Pencemaran Udara) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, tercatat bahwa adanya penurunan emisi (PM10) pada tahun 2020 hingga di angka 29,41 mg/Nm3," ungkap Ferdy.