JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, produksi ore konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia di Grasberg Papua, menurun 72% dari target rata-rata per hari. Penurunan ini imbas terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) Freeport lebih dari 4.000 karyawan. Rincian Kementerian ESDM, dari rencana produksi rata-rata sebesar 194.000 ton ore konsentrat per hari, turun menjadi 140.000 sampai 160.000 ton ore konsentrat per hari. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Susigit bilang, penurunan itu jauh di bawah produksi normal, yang bisa sebesar 270.000 ton ore konsentrat per hari. "Ini Artinya tidak normal. Pernah kemarin sebelum Lebaran cuma memproduksi 110.000 ton per hari," ungkap dia.
Penyebab produksi konsentrat Freeport terganggu
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, produksi ore konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia di Grasberg Papua, menurun 72% dari target rata-rata per hari. Penurunan ini imbas terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) Freeport lebih dari 4.000 karyawan. Rincian Kementerian ESDM, dari rencana produksi rata-rata sebesar 194.000 ton ore konsentrat per hari, turun menjadi 140.000 sampai 160.000 ton ore konsentrat per hari. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Susigit bilang, penurunan itu jauh di bawah produksi normal, yang bisa sebesar 270.000 ton ore konsentrat per hari. "Ini Artinya tidak normal. Pernah kemarin sebelum Lebaran cuma memproduksi 110.000 ton per hari," ungkap dia.