Penyebaran virus corona belum berdampak ke pariwisata Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, efek penyebaran virus Corona saat ini belum terlalu terasa ke sektor pariwisata Indonesia. Meskipun jumlah turis Cina yang datang ke Indonesia cukup besar, tetapi mereka cenderung pergi ke beberapa daerah tertentu atau menyebar.

"Jadi dampaknya kalau menurut saya enggak terlalu besar" ujar Hariyadi saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (23/1).

Meskipun nanti mungkin akan berdampak, Hariyadi memperkirakan, efeknya akan terasa dalam jangka waktu yang lama. Yang paling penting, bagi Hariyadi, jangan sampai virus Corona ini menyebar di Indonesia. Pasalnya, hal tersebut akan membawa dampak yang sangat serius.

Baca Juga: Cegah virus corona, Beijing batalkan acara Tahun Baru Imlek

Hariyadi juga mengatakan di dalam sektor pariwisata, terdapat dua musuh utama yang dapat memengaruhi pertumbuhan sektor ini. Pertama, masalah yang berhubungan dengan ancaman kesehatan, termasuk di dalamnya masalah dengan virus, bakteri dan sebagainya. Kedua, masalah yang terkait dengan keamanan.

"Jadi begitu ada dua faktor ini, itu biasanya pariwisatanya langsung jeblok. Maka dari itu setiap negara sangat berhati-hati dalam menjaga dua hal ini," jelas Hariyadi.

Hariyadi menyebutkan, berdasarkan data per-Desember 2019, porsi turis China termasuk Hong Kong yang masuk ke Indonesia ada sebanyak 1 juta orang. Meski penyebaran virus akan mempengaruhi kunjungan turis China ke Indonesia, tapi tidak akan terlalu berdampak ke kunjungan wistawan asing ke Indonesia.

"Penurunannya tidak akan terlalu berdampak karena masih ada turis dari negara lain yang masih tumbuh. Nantinya yang akan terkena dampak lebih besar adalah mereka (China)," kata Hariyadi.

Baca Juga: Heboh virus corona, PHRI: Belum berpengaruh ke pariwisata Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat