KONTAN.CO.ID - Di usia muda, Timothy Boyle sudah harus berjuang menyelamatkan bisnis warisan yang diambang kebangkrutan sepeninggal ayahnya. Bersama sang ibu, Tim kembali menghidupkan bisnis Columbia. Salah satu strateginya adalah mengubah fokus bisnis Columbia dari distributor topi menjadi produsen pakaian outdoor yang kasual. Strategi ini berhasil. Pelan namun pasti, Columbia mendapatkan celah pasar dan membesar seperti sekarang. Kendati tinggal meneruskan bisnis warisan, bukan berarti Timothy Boyle tak harus bekerja memeras keringat. Justru miliarder asal Amerika Serikat (AS) berusia 68 tahun tersebut seperti harus membangun bisnis Columbia dari nol lagi. Maklum, sang ayah Neal Boyle tak mewariskan bisnis Columbia dalam keadaan sehat. Malah nyaris bangkrut. Tim sapaan akrab Timothy adalah anak dari Neal Boyle dan Gert Boyle. Ayahnya juga mewarisi Columbia dari kakek Tim, Paul Lamfrom.
Penyelamat bisnis keluarga dari kebangkrutan (2)
KONTAN.CO.ID - Di usia muda, Timothy Boyle sudah harus berjuang menyelamatkan bisnis warisan yang diambang kebangkrutan sepeninggal ayahnya. Bersama sang ibu, Tim kembali menghidupkan bisnis Columbia. Salah satu strateginya adalah mengubah fokus bisnis Columbia dari distributor topi menjadi produsen pakaian outdoor yang kasual. Strategi ini berhasil. Pelan namun pasti, Columbia mendapatkan celah pasar dan membesar seperti sekarang. Kendati tinggal meneruskan bisnis warisan, bukan berarti Timothy Boyle tak harus bekerja memeras keringat. Justru miliarder asal Amerika Serikat (AS) berusia 68 tahun tersebut seperti harus membangun bisnis Columbia dari nol lagi. Maklum, sang ayah Neal Boyle tak mewariskan bisnis Columbia dalam keadaan sehat. Malah nyaris bangkrut. Tim sapaan akrab Timothy adalah anak dari Neal Boyle dan Gert Boyle. Ayahnya juga mewarisi Columbia dari kakek Tim, Paul Lamfrom.