Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2024 Dinilai Jauh Lebih Baik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Yandri Susanto menegaskan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Menurutnya, indikator untuk mengukurnya sangat jelas dan mudah terlihat.

Yandri Susanto, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi VIII DPR RI, menyatakan pandangannya saat mengunjungi Kantor Misi Haji Daerah Kerja (Daker) Makkah di Syisah.

"Saya memantau prosesnya dari awal, termasuk pemberangkatan dari Tanah Air, pemberangkatan kloter pertama hingga terakhir, dan puncaknya di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina). Saya menyimpulkan bahwa pelaksanaan haji tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, dengan ukuran yang sangat jelas dan dapat dilihat dengan mudah oleh masyarakat," tegas Yandri Susanto, Rabu (19/6/2024).


Baca Juga: Bus Shalawat Kembali Beroperasi Layani Jemaah Haji

Yandri, panggilan akrabnya, juga menyebut beberapa indikator keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. Dia mencatat bahwa pergerakan jemaah di Muzdalifah berjalan lancar, sementara angka kematian dan jumlah jemaah yang dirawat juga mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

"Sebagai contoh, tahun lalu terjadi tragedi di Muzdalifah, namun sekarang Alhamdulillah tidak ada kejadian serupa. Jumlah kematian juga turun signifikan, jika sebelumnya hampir mencapai 800, sekarang sudah jauh berkurang," papar Yandri.

Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), per 20 Juni 2024, jam 12.30 Waktu Arab Saudi, total jemaah yang wafat mencapai 193 orang. Rinciannya, 19 jemaah wafat di Madinah, 138 jemaah wafat di Makkah, dan 3 jemaah wafat di Jeddah. Pada puncak ibadah haji, 6 jemaah wafat di Arafah dan 27 jemaah wafat di Mina. Sementara itu, data pada hari yang sama tahun 2023 menunjukkan total 313 jemaah haji yang wafat, dengan sekitar 63 di antaranya wafat di Arafah dan Mina.

"Saya juga mengawasi pos-pos kesehatan, di mana penggunaan obat mencapai sekitar 50%. Ini menunjukkan banyaknya jemaah dalam kondisi sehat. Hal ini mencerminkan keberhasilan upaya Kementerian Agama dalam hal kesehatan," jelas Yandri Susanto.

"Saya ingin mengapresiasi bahwa haji tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya," tambahnya.

Tentang penurunan jumlah jemaah yang dirawat pada periode puncak haji, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Liliek Merhaendro Susilo, juga mengonfirmasi hal tersebut. Menurutnya, jemaah yang mengalami sakit tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari penggunaan tempat tidur yang tidak penuh di Pusat Kesehatan Mina.

Baca Juga: Indonesia Mendapat 221 Ribu Kuota Haji pada 1446 H/2025 M

"Artinya, jumlah jemaah yang sakit tidak begitu banyak. Dari 20 tempat tidur yang disediakan, 5 di antaranya tidak terpakai," ungkap Liliek saat berada di Pos Kesehatan di Jalur Jamarat pada 18 Juni 2024.

Liliek menambahkan bahwa ketersediaan obat juga masih melimpah. Dari kapasitas obat yang dibawa, belum mencapai 50% yang digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa stok obat masih cukup.

Liliek menilai mayoritas jemaah haji Indonesia dalam kondisi sehat selama musim haji tahun ini. Salah satu faktor yang mendukungnya adalah penerapan murur oleh pemerintah untuk pertama kalinya. Dampaknya, jemaah yang rentan, lanjut usia, dan memiliki disabilitas, mendapatkan perhatian yang memadai dan tidak mengalami kelelahan berlebihan.

"Murur memberikan dampak yang signifikan. Dari segi logika saja, di pos kesehatan Mina, kita tidak melihat banyak jemaah yang sakit," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .