Penyelesaian Masalah Polusi Udara, Jokowi: Butuh Kerja Total, Kerja Bersama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dalam menyelesaikan masalah polusi udara dibutuhkan usaha bersama yang dilakukan semua pihak. 

Di mana berbagai upaya harus dilakukan secara komprehensif, antara lain dimulai dari peralihan penggunaan transportasi pribadi ke transportasi publik dan penanaman pohon.

"Ini dibutuhkan usaha bersama-sama, semuanya, dan yang dilakukan juga semuanya harus melakukan. Perpindahan dari transportasi pribadi ke transportasi publik, ke transportasi massal, penanaman pohon yang sebanyak-banyaknya di kantor-kantor, di halaman kantor-kantor yang memang belum ada pohonnya diwajibkan dan diharuskan," ujarnya dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/8).


Baca Juga: Jokowi Tunjuk Luhut Pandjaitan Pimpin Penanganan Polusi Udara di Jakarta

Kepala Negara menjelaskan, berbagai upaya penanganan tersebut memerlukan waktu sehingga penyelesaian persoalan polusi udara memang dilakukan secara bertahap.

"Saya kira ini memang perlu kerja total, kerja bersama-sama, tetapi memerlukan waktu, tidak bisa langsung, termasuk pemakaian mobil listrik. Banyak yang kita kerjakan untuk menyelesaikan ini, tapi memang bertahap ya," ungkapnya.

Pemerintah menurutnya, telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi persoalan polusi antara lain dengan melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC). 

Selain itu, pemerintah juga kembali mengimbau adanya penerapan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH). 

"Kemudian pengawasan kepada industri PLTU, semuanya juga sekarang ini dilakukan, kepada sepeda motor, mobil dicek semuanya emisinya," imbuhnya.

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta, Banggar DPR: Mencemaskan Sekaligus Memalukan

Ia menegaskan, pemerintah akan memberikan sanksi tegas kepada industri-industri yang tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan pemerintah, misalnya ketentuan pemasangan scrubber. Adapun sanksi tegas tidak menutup kemungkinan dengan penutupan industri tersebut.

"Sanksi pasti dan bisa ditutup (industrinya). Saya kemarin di rapat sudah sampaikan, kalau tidak mau memperbaiki, tidak pasang scrubber, tegas untuk ini karena harga kesehatan yang harus kita bayar itu sangat mahal ya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .