JAKARTA. Selisih harga yang jauh antara bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan BBM industri kian menyemarakkan penyelundupan BBM bersubsidi. Bahkan hitungan Komite Badan Pelaksana Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), saat ini penyelundupan BBM bersubsidi ini mencapai sekitar 10%-15% dari penjualan BBM bersubsidi Januari-April 2011. Empat bulan pertama tahun ini, penjualan BBM bersubsidi mencapai 12,34 juta kiloliter (kl). Jadi, minimal BBM yang diselundupkan 1,23 juta kl. Taruh kata subsidi seliter BBM Rp 2.000. Walhasil, total subsidi yang dinikmati pengguna BBM selundupan itu mencapai Rp 3,5 triliun. "Penyelundupan ini naik dari tahun lalu," ujar Adi Subagyo, Anggota Komite BPH Migas kepada KONTAN, Senin (30/5). Temuan BPH Migas, aksi penyelundupan ini mayoritas dilakukan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), terutama SPBU di dekat kawasan industri. "Tiap hari ahli BPH Migas dipanggil polisi untuk menjadi saksi. Tiap hari ada kasus," kata Adi.
Penyelundupan BBM bersubsidi melejit
JAKARTA. Selisih harga yang jauh antara bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan BBM industri kian menyemarakkan penyelundupan BBM bersubsidi. Bahkan hitungan Komite Badan Pelaksana Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), saat ini penyelundupan BBM bersubsidi ini mencapai sekitar 10%-15% dari penjualan BBM bersubsidi Januari-April 2011. Empat bulan pertama tahun ini, penjualan BBM bersubsidi mencapai 12,34 juta kiloliter (kl). Jadi, minimal BBM yang diselundupkan 1,23 juta kl. Taruh kata subsidi seliter BBM Rp 2.000. Walhasil, total subsidi yang dinikmati pengguna BBM selundupan itu mencapai Rp 3,5 triliun. "Penyelundupan ini naik dari tahun lalu," ujar Adi Subagyo, Anggota Komite BPH Migas kepada KONTAN, Senin (30/5). Temuan BPH Migas, aksi penyelundupan ini mayoritas dilakukan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), terutama SPBU di dekat kawasan industri. "Tiap hari ahli BPH Migas dipanggil polisi untuk menjadi saksi. Tiap hari ada kasus," kata Adi.