Jakarta, PT Agung Podomoro Land Tbk hingga kini masih belum bisa memastikan berapa besar nilai kerugian akibat kebakaran yang terjadi di apartemen Soho@Podomoro City pada Rabu (9/11) malam. Saat ini pengembang harus menunggu hasil investigasi yang tengah dilakukan oleh kepolisian.

Menurut Indra W Utoyo, Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land, pihaknya baru bisa menghitung nilai kerugian setelah polisi menyelesaikan investigasi mereka. "Kejadiannya baru dua hari yang lalu, kami belum bisa mengkalkulasi kerugiannya. Tapi yang terpenting adalah tidak ada korban jiwa," katanya, Jumat (11/11).

Setelah pihak berwajib menyelesaikan investigasi tersebut, barulah manajemen Agung Podomoro menilai kerugian.

Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Maybank Indonesia Perkuat Hubungan dengan Nasabah

Hanya, Indra memastikan insiden tersebut tidak akan memengaruhi kinerja pengembang ini. Sebab perusahaan ini telah mengasuransikan gedung tersebut.

Namun, sementara ini Indra masih melakukan kajian internal terlebih dahulu menyoal klaim asuransi tersebut. 

Yang pasti dampak dari  kebakaran ini, akan menyebabkan serah terima apartemen kepada konsumen terancam molor. Sebagai gambaran, semula Manajemen Agung Podomoro menjanjikan serah terima apartemen yang berkapasitas 615 unit tersebut kepada konsumen pada akhir 2016 mendatang.

Sejatinya progres pembangunan apartemen yang terbakar tersebut sudah mencapai 95% alias tinggal finishing. Justini Omas, Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro belum memastikan sampai kapan penundaan serah-terima ke konsumen tersebut.

Ia hanya menyebut kondisi tak terduga seperti ini sudah ada dalam perjanjian jual beli apartemen. Di perjanjian itu bila ada kejadian luar biasa atau force majeur, serah terima terancam bisa molor.

Selvyn, General Manager Operational Central Park dan Neo Soho menyatakan pihaknya akan memulihkan area yang terbakar, terutama di bagian luar gedung. Target proses pemulihan kelar akhir 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News